Pariwisata Majalengka Siap Terbang Lebih Tinggi. Ini Kemasannya.
Kabupaten Majalengka makin ngegas kembangkan sektor pariwisatanya. Daerah di Jawa Barat ini memiliki banyak potensi untuk diperkenalkan. Namun, Majalengka akan melakukannya dengan kemasan berbeda.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Majalengka, H.Gatot Suleman, potensi pariwisata di wilayahnya sangat luar biasa. Banyak destinasi wisata alam yang menakjubkan.
Namun, Majalengka memiliki lebih dari destinasi alam. Banyak event kebudayaan yang unik dan menarik. Seperti Festival Rampak Genteng, Festival Tanah Air, Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan, Festival Kampungan dan lain-lain.
"Kita akan fokus mengembangkan sektor pariwisata ini termasuk melengkapi sarana dan prasarana infrastruktur yang representatif," ungkap Gatot.
Menurutnya, salah satu alasan Majalengka harus mengembangkan sektor pariwisata, adalah terbukanya akses udara.
Gatot keberadaan Bandara Kertajati harus betul-betul dijadikan modal. Serta menjadi titik tolak bagi kebangkitan sektor pariwisata Majalengka.
Pernyataan Gatot senada dengan Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masawita) KH. Maman Imanulhaq. Menurutnya, Majalengka adalah wilayah yang penuh dengan kretivitas. Karena itu, Majalengka kaya akan seni-tradisi, kebudayaan dan kearifan lokal. Disamping dilimpahi potensi alam yang indah.
"Para penggiat dan stakeholder wisata harus serius mengangkat potensi-potensi wisata budaya, wisata religi dan kreativitas di Majalengka," ujar Pengasuh Ponpes Al-Mizan tersebut.
Maman menyebut, potensi wisata budaya Majalengka bisa diangkat lewat kolaborasi Pertunjukan Wayang Ajen & Dakwah. Kegiatan ini akan digelar pada Sabtu 8 Desember 2018 di Alun-Alun Kecamatan Jatitujuh, Majalengka.
Dijelaskannya, event ini adalah upaya pengembagan pontensi wisata budaya dan religi. Sebab Wayang Ajen dengan gaya milenialnya, sangat digandrungi kaum muda. Apalagi, Wayang Ajen sudah go internasional karena go digitalnya. Wayang ini terbukti sangat ampuh untuk menjadi sarana tontonan dan tuntunan serta sarana promosi pariwisata.
"Kita berharap bukan hanya hiburan semata tapi nilai tuntunannya, nilai moralnya, nilai edukasinya dan nilai medianya. Sehingga dengan event ini akan tumbuh dan tercipta nilai-nilai baru yang sangat menarik dan menginspirasi. Sehingga event di Jatitujuh nanti mampu menarik kunjungan wisata baik lokal mauapun luar," harap Maman.
Maman Imanulhaq sangat senang event ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan penuh dari Kemenpar.
Menurut Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah komitmen. Lebih tepatnya, untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata Majalengka.
Kementerian Pariwisata berupaya terus mendorong dukungan khususnya promosi bagi daerah yang punya komitmen,” ujarnya.
Sedangkan Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto, menilai pertumbuhan pariwisata Majalengka sangat positif.
“Pariwisata Majalengka tumbuh positif. Menggunakan Wayang Ajen sebagai stimulan promosi jadi opsi terbaik. Sebab, Majalengka ini banyak memiliki event besar. Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan ini jadi penegas kekayaan event di sana,” tutur Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto.
Warna-warni terbaik parade seni dan budaya memang dimiliki Majalengka. Sebut saja Kuda Renggong yang memiliki keluwesan menari. Majalengka memiliki sedikitnya 50 group Kuda Renggong. Ada juga Gaok yang identik dengan kesenian jenis mamaos (membaca teks) yang familiar sebagai wawacan. Kata ini kepanjangan dari wawar ka nu acan atau memberitahu kepada yang belum mengetahuinya.
“Kuda Renggong ini sangat fenomenal. Siapapun tahu keunikan dan keindahan yang ditawarkan oleh keunikan Kuda Renggong ini. Selain gerakannya, Kuda Renggong juga semakin menarik dengan kostum lengkap bersama asesorisnya,” jelas Hariyanto lagi.
Budaya unik lain yang dimiliki Majalengka adalah Sampyong. Ini adalah permainan tradisional yang tumbuh subur di kawasan Cibodas. Sampyong ini adalah seni tiga pukulan. Permainan ini diikuti oleh 2 orang dan dipimpin seorang Maladang. Pemain harus memakai teregos.
Sedangkan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni mengatakan, Majalengka juga memiliki alam eksotis.
“Budaya Majalengka melebur bersama keindahan alamnya. Ada banyak destinasi terbaik yang dimiliki Majalengka. Melalui penguatan branding, destinasi ini akan terus tumbuh besar. Sebab, arus masuk dari wisatawan sangat besar. Mereka ini sangat menikmati eksotisme alam di sana,” katanya.
Berbagai destinasi alam eksotis memang ada di Majalengka. Sebut saja Telaga Herang, Jembar Waterpark, Perkebunan Teh Cipasung, Wisata Paralayang Gunung Paten, Curug Cipeuteuy, juga Taman Dinosaurus Buana Marga. Ada juga Wana Wisata Cadas Gantung hingga dari Petilasan Prabu Siliwangi. (*)