Pariwisata Lombok Tak Akan Larut Dalam Kesedihan, Bangkit
Nusa Tenggara Barat (NTB) siap membuktikan jika pariwisata mereka tetap kokoh usai didera gempa. Lewat Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS), NTB tidak akan larut dalam kesedihan. Mereka siap bangkit.
Denyut pariwisata NTB mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Baginya, NTB banyak memberi inspirasi terutama semangatnya untuk bangkit dari keterpurukan.
“Spirit yang dimiliki NTB ini sungguh luar biasa. Mereka langsung bangkit setelah memastikan kondisi para wisatawan aman. Masyarakat NTB tidak ingin terus berlarut terlalu lama dengan kondisi terpuruk seperti ini. Semangat mereka sangat menginspirasi. Kami yakin para wisatawan ini akan kembali lagi ke sana. Sebab, mereka percaya dengan NTB,” tuturnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal mengutarakan hal yang sama.
“Kami tidak bisa berlarut dalam kesedihan. NTB akan menggulirkan program BPLS. Event BPLS tetap digelar sesuai schedule. Inilah momentum bangkit dari keterpurukan yang sebenarnya,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal.
BPLS 2018 ini akan digulirkan 18 Agustus hingga 23 September 2018. Memasuki tahun ke lima, BPLS 2018 akan diisi oleh 14 rangkaian event besar. Beberapa program yang digulirkan ini diantaranya Mataram Night Run, Festival Kota Tua Ampenan, juga Lombok Begending. Ada juga Gili Tramena Begawe, Festival Senggigi, Festival Pesona Moyo, hingga Sail Indonesia Moyo Tambora.
“BPLS ini sudah menjadi event tahunan NTB. Yang terpenting, pariwisata NTB tidak boleh sepi dari event dan wisatawan. Agenda tetap harus digulirkan. Pariwisata NTB tidak boleh sepi meski baru saja terkena musibah,” terang Faozal lagi.
Faozal menambahkan, BPLS dipercaya akan memulihkan hegemoni pariwisata NTB. Sebab, NTB punya potensi pariwisata yang sangat besar.
“Kami tetap optimistis, event ini akan kembali menarik minat kunjungan para wisatawan. Event ini juga menunjukan kondisi Lombok yang kondusif. Lombok ini kembali nyaman sebagai destinasi pariwisata. Kami saat ini tetap merasa perlu untuk meyakinkan kondisi Lombok yang sudah pulih di semua lini,” lanjutnya.
Setelah gempa, Lombok memang ditinggal wisatawan. Banyak yang memilih menyeberang ke Bali. Namun, selama proses itu seluruh stakeholder pariwisata NTB tetap memperlihatkan hospitality. Mereka membantu dan memfasilitasi para wisman. Situasi tersebut mendapat pujian dari wisman yang terdampak gempa. Hospitality ini juga yang membuat Faozal yakin para wisman akan kembali lagi ke NTB.
“Kami tetap optimistis untuk menghadirkan mereka kembali setelah recovery. Semuanya akan dibuktikan dalam event BPLS nanti. Kami tetap yakin industri pariwisata NTB akan kembali pulih. Sebab, event BPLS ini sebelumnya mendapat respon positif dari publik. Kami juga sudah harus mengembalikan fokus guna mengejar target kunjungan wisatawan,” ujar Faozal.
Memiliki potensi destinasi besar dengan pertumbuhan wisatawan bagus, target besar diusung NTB di tahun ini. Jumlahya mencapai empat juta wisatawan. (*)
Advertisement