Paritrana Award, Khofifah Minta Perusahaan Lindungi Difabel
Menjelang tutup tahun 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi terhadap sejumlah stakeholder dalam kegiatan Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana) Award Jatim 2022 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa 27 Desember 2022.
Khofifah mengatakan, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas perhatian pengusaha dalam memberikan perlindungan terhadap para pekerja. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anggota BPJS Ketenagakerjaan yang semula 23 persen di 2021 menjadi 28,76 persen di akhir 2022.
"Saya ingin mengajak semuanya maksimalkan perlindungan ketenagakerjaan. Para karyawan perlu dijadikan anggota BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari perlindungan mereka. Jadi universal coverage ini harus diperjuangkan," ujar Khofifah.
Menurut gubernur perempuan pertama Jatim itu, meluaskan jangkauan BPJS Ketenagakerjaan menjadi sangat urgent. Terlebih karena perlindungan merupakan hak setiap manusia.
"Universal coverage ini sama pentingnya dengan universal health coverage. Ini tugas kita. Membuat kebijakan yang melindungi dan membahagiakan rakyat itu juga tugas kita. Kalau kita membahagiakan yang di bumi, insya Allah yang di langit juga akan membahagiakan kita," imbuhnya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI itu menekankan pentingnya memberikan perlindungan yang sama bagi para pekerja difabel. Sebab, universal coverage harus bersifat inklusif.
"Karena ini upaya kita memberikan ruang dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga untuk mendapatkan kesejahteraan, termasuk perlindungan untuk warga difabel. No one left behind," kata Khofifah.
Untuk itu, Pemprov Jatim memberikan penghargaan khusus bagi perusahaan untuk kategori perusahaan skala besar sektor keuangan, perdagangan, dan jasa, perusahaan skala besar sektor manufaktur, pertambangan, migas, perusahaan skala besar pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
Selain itu, diserahkan pula penghargaan untuk kategori perusahaan skala menengah, usaha sektor layanan publik, serta usaha kecil mikro. Serta diberikan kepada sejumlah kabupaten/kota.
Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Deny Yusyulian menargetkan BPJS Ketenagakerjaan Jatim akan mencapai 50 persen pada 2023.
"Ini mudah-mudahan dapat terwujud dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota terkait. Agar cita-cita kita menYejahterakan seluruh masyarakat melalui program jaminan sosial tenaga kerja berjalan dengan baik," jelasnya.
Tak hanya penghargaan, diberikan pula simbolis manfaat program BPJS ketenagakerjaan. Untuk kategori manfaat program, diberikan kepada tiga ahli waris.