PARFI Banyuwangi Tidak Tahu Ajang Cosplay Gandrung Berwajah Zombi
Polemik Cosplay Gandrung berwajah zombi terus menggelinding. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi ajang tersebut diselenggarakan PARFI pusat. Namun, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PARFI Banyuwangi mengaku tidak tahu menahu dengan kegiatan tersebut.
Ketua DPC PARFI Banyuwangi, Teguh Eko Rahadi ketika dikonfirmasi mengenai hal ini meminta ngopibareng.id untuk mengubungi kuasa hukum DPC PARFI Banyuwangi, Deni Sun'anudin.
"Ke kuasa hukum PARFI saja. Konfirmasi ke pak Deni," katanya melalui sambungan telepon, Selasa, 14 Januari 2020.
Dikonfirmasi terpisah, Deni Sun'anudin menyatakan PARFI Banyuwangi tidak merasa mengadakan kegiatan tersebut. Artinya, Parfi Banyuwangi tidak tahu menahu, tidak terlibat, dan tidak mengadakan kegiatan itu.
Mengenai cosplay Gandrung berwajah zombi, Deni Sun'anudin menyatakan, Gandrung punya nilai filosofi yang sangat mulia. Gandrung dalam filosofinya sebagai pemersatu, pembangkit semangat, sekaligus sebagai simbol cinta kasih tentang keindahan dan estetika.
"Di Banyuwangi tidak ada dalam cerita manapun dalam sejarah Gandrung ini digambarkan dengan wajah buruk dan menyeramkan. Gandrung itu penuh dengan cinta kasih penuh dengan keindahan," tegasnya.
Menurut Deni Sun'anudin, jika ada pihak yang menggunakan Gandrung dengan riasan atau dandanan seperti drakula atau memedi dan lain sebagainya, ini sebuah penghinaan bagi banyuwangi. Sebuah penghinaan terhadap keindahan maskotnya Banyuwangi, yaitu penari Gandrung.
"Artinya kalau teman-teman mengerti, oke dari Jakarta mungkin tak paham masalah itu. Tapi orang Banyuwangi harus memahami itu. Bahwa ini suatu penghinaan bagi Banyuwangi," ujarnya.
Deni Sun'anudin menegaskan, mereka yang berkaitan dengan ini harus menetralisir, mencabut dan menyampaikan permohonan maaf atas pelecehan dan penghinaannya atas keindahan budaya Banyuwangi.
"Harus disampaikan lewat media tentunya. Ingat di Banyuwangi ini terlalu sering mendapat serangan-serangan negatif, fitnah-fitnah. Contoh isu santet. Padahal santet di Banyuwangi ini tidak seperti yang digambarkan, hitam. Santet itu juga menggambarkan cinta dan kasih sayang," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda menyatakan, ajang lomba cosplay itu dilaksanakan oleh PARFI pusat. Pihaknya mengaku telah memanggil perwakilan PARFI pusat.
"Pak Edy," kata M. Yanuar Bramuda ketika ditanya nama perwakilan PARFI pusat yang dipanggil ke Disbubpar Banyuwangi.