Lapas Perempuan Malang Banjir Orderan Parcel Jelang Lebaran
Sejumlah warga binaan di Lapas Perempuan Klas II A Kota Malang mengisi masa tahanannya dengan membuat parcel lebaran. Pembuatan parcel lebaran tersebut memang menjadi program dari Lapas Perempuan Klas II Malang sejak 2016 lalu.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kota Malang, Tri Anna Aryati, mengatakan bahwa pihaknya memang memberikan bekal keterampilan membuat kue ke sejumlah warga binaan agar memiliki kegiatan produktif untuk mengisi masa tahanannya.
“Untuk pemasarannya di kalangan lapas sendiri ya dari mulut ke mulut. Jadi ada tamu kami cobain, terus tertarik dan kemudian memesan. Lalu kita juga ada Instagram, jadi masyarakat bisa memesan lewat situ juga," ujarnya pada Senin, 10 Mei 2021.
Dalam momen lebaran di tahun 2021 ini, kata Ariyanti, sudah sekitar ada 20 paket parcel yang telah dikirimkan sejak mulai produksi pada pertengahan bulan Ramadhan tahun 2021 ini.
"Sudah ada 20 parcel dengan berbagai macam kue khas lebaran sesuai pesanan mereka," katanya.
Produk parcel hasil karya warga binaan Lapas Perempuan Klas II Kota Malang tersebut kata Ariyanti diberikan brand dengan nama The Lapang yang merupakan akronim dari Lapas Perempuan Malang.
"Paling jauh ke Lapas Jakarta, itu sampai ke keluarga mereka. Jadi pernah ke sini terus dicobain, akhirnya memesan," ujarnya.
Adapun satu paket parcel tersebut terdiri dari kue khas lebaran seperti Nastar, Kue Salju hingga Kastengel. Pihaknya kata, Ariyanti, juga melayani pembuatan kue lain sesuai dengan pesanan pelanggan.
Ariyanti menambahkan, untuk menjangkau pasar yang lebih luas, pihaknya sedang berusaha menjalin kerja sama dengan hotel-hotel yang ada di Kota Malang.
"Kami kemarin ada kerja sama juga sama pihak hotel di Malang. Ini bertujuan untuk bisa memasukkan kue-kue hasil produksi warga binaan ke hotel tersebut," katanya.
Salah satu warga binaan Lapas Klas II A Perempuan Malang, Chatrine mengatakan, merasa senang bisa mengisi waktu luangnya dengan membuat kue. Apalagi pada Ramadhan tahun ini jumlah pesanan parcel lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Senang banget saya kalau banyak orderan. Jadi waktu itu gak terasa kan," ujarnya.
Hasil penjualan dari parcel karya warga binaan Lapas Perempuan Klas II A Kota Malang tersebut langsung masuk ke rekening masing-masing individu tersebut.
Advertisement