Para Pimpinan Agama Dunia Gelar KTT Agama G20 Pertama di Bali
Para pimpinan agama terkemuka dari seluruh dunia akan berjumpa di Indonesia pada November 2022. Mereka akan menghadiri pelaksanaan "Konferensi Spiritual" pertama bersamaan dengan Pertemuan G20, pertemuan tahunan negara-negara terkuat secara ekonomi di dunia.
Tujuan KTT, yang secara resmi dikenal sebagai Forum Agama G20, atau "R20," adalah memastikan bahwa "agama berfungsi sebagai sumber solusi yang tulus dan dinamis ketimbang menjadi sumber masalah di Abad ke-21," ujar Kiai Haji Yahya Cholil Staquf, Ketua Pendiri R20 dan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia.
Forum Agama G20 diinisiasi oleh NU, organisasi Muslim terbesar di dunia, dan didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia yang memegang kepresidenan G20 tahun ini. Menjadi tuan rumah KTT R20 pertama kalinya, NU memilih Liga Dunia Muslim (the Muslim World League), yang berkantor pusat di Mekah, Arab Saudi, sebagai Mitra Penyelenggara (Co-Host). Syekh Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa, Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim, akan menjabat sebagai Ketua Bersama R20.
“Bekerja bersama Nahdlatul Ulama, yang memiliki sekitar 120 juta anggota dan berbagi cita-cita yang didukung oleh Liga Dunia Muslim, akan memperkuat misi kami. Kemitraan dengan Nahdlatul Ulama ini akan berfungsi sebagai sebuah satu platform yang luar biasa untuk dialog yang akan memperkuat dan memperluas misi mulia Liga Dunia Muslim," ujarnya.
Implementasi Kegiatan
Untuk memenuhi visinya, R20 akan mengumpulkan dan memobilisasi beragam pimpinan agama dan politik dari negara-negara anggota G20 dan negara-negara lain di seluruh dunia. The Center for Shared Civilizational Values (CSCV) berfungsi sebagai Sekretariat Permanen R20.
KTT R20 akan diakhiri dengan komunike bersama yang menguraikan langkah selanjutnya dalam pengembangan Forum Agama G20, yang akan bersidang di India pada 2023 dan Brasil pada 2024 mendatang.
Dari tahun 2022 hingga 2024, Indonesia, India, dan Brasil — rumah bagi populasi Muslim, Hindu, dan Katolik terbesar di dunia — masing-masing akan berturut-turut menjabat kepresidenan G20 dan dengan demikian menjadi tuan rumah R20.
Penyelenggara R20 saat ini sedang berkoordinasi dengan para pimpinan agama dan masyarakat sipil India untuk meletakkan dasar bagi kesuksesan KTT R20 yang sukses di India.
Indonesia Tuan Rumah KTT R20 Pertama
KTT R20 tahun ini di Indonesia akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Presiden Jokowi dijadwalkan untuk berpidato dalam sidang pembukaan pada 2 November mendatang. Pembicara lain yang telah dikonfirmasi adalah Kiai Haji A. Mustofa Bisri, mantan Rais Am Nahdlatul Ulama; Uskup Thomas Schirrmacher, Sekretaris Jenderal Aliansi Injili Dunia; dan Profesor Mary Ann Glendon, Profesor Hukum (Emerita) di Harvard Law School dan mantan Duta Besar AS untuk Tahta Suci. Lebih dari 200 pimpinan agama dan politik terkemuka dari Indonesia dan di seluruh dunia telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.
Tema dan isu utama yang akan dikaji pada KTT R20 meliputi: Kepedihan Historis, Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan; Mengidentifikasi dan Merangkul Nilai-nilai Mulia yang Bersumber dari Agama dan Peradaban Besar Dunia; Rekontekstualisasi Ajaran-ajaran Agama yang Usang dan Bermasalah; Mengidentifikasi Nilai-nilai yang Kita Butuhkan untuk Mengembangkan dan Menjamin Ko-eksistensi Damai; dan Ekologi Spiritual.
Sebagai satu wahana untuk mempromosikan kerja sama sistematis antar beragam agama, peradaban, dan bangsa, KTT R20 di Indonesia menjanjikan dampak global yang langgeng. Sebagai Ketua R20 KH.
"Melalui KTT R20, kami berharap dapat memfasilitasi munculnya sebuah gerakan global. Forum Agama G20 akan mengundang tokoh-tokoh orang-orang dengan niat baik dari setiap agama dan bangsa untuk membantu membangun struktur kekuatan geopolitik dan ekonomi dunia yang selaras dengan nilai-nilai moral dan spiritual tertinggi, demi kemaslahatan seluruh umat manusia," ujar Gus Yahya Cholil Staquf.