Para Pensiun, Gandrik Angkat Kegelisahan atas Meriahnya Korupsi
Teater Gandrik menghadirkan Para Pensiunan, dengan kisah yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Bersama Raja Monolog Butet Kartaredjasa sebagai aktor, pementasan digelar ngopibareng.id di Surabaya, hadir di depan publik Surabaya, 6-7 Desember di Ciputra Hall.
Penyajiannya, tetap mempertahankan kekhasan dan jati diri, dengan guyonan khas Teater Gandrik.
“Naskah Para Pensiunan, merupakan hasil saduran dari karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Pensiunan yang dibuat pada tahun 1986. Setelah melalui serangkaian proses, akhirnya naskah ini ditulis kembali oleh Agus Noor dan Susilo Nugroho dan berganti nama menjadi ‘Para Pensiunan’ agar dapat diterima dan dinikmati oleh generasi muda,” ujar Butet Kartaredjasa.
Pementasan teater yang sebelumnya disutradari G. Djaduk Ferianto, mengangkat tema tentang gerakan anti-korupsi ini menjadi pilihan menarik untuk dilirik. G. Djaduk Ferianto, Sutradara pementasan Para Pensiunan, telah meninggal dunia, pada 14 November lalu.
Meski begitu, proses latihan dan persiapan untuk memuaskan publik kesenian di Surabaya dengan tontonan yang cerdas berkelas, terus dilakukan para pendukungnya.
Lakon ini bercerita tentang para pensiunan yang ingin menikmati masa tuanya dan menunggu akhir hidupnya dengan tenang. Mereka adalah pensiunan jenderal, pensiunan politisi, pensiunan hakim dan para pensiunan lainnya.
Lalu ada Undang-Undang Pemberantasan Pelaku Korupsi yang secara konstitusional mengharuskan siapa pun yang mati, dan wajib memiliki Surat Keterangan Kematian yang Baik (SKKB).
Undang-undang tersebut memang dibuat agar para koruptor jera, karena hanya orang yang tidak pernah melakukan korupsi yang berhak mendapatkan SKKB. Bila tak punya SKKB, maka mayatnya tidak boleh dikubur, karena dianggap tidak bersih dari korupsi.
“Para Pensiunan merupakan kisah masa depan jika upaya pemberantasan korupsi menemui jalan buntu, kehidupan akan semakin haru dan lucu. Kami menampilkannya dengan gaya yang sedikit horor namun tentu saja akan tetap membuat penonton terpingkal-pingkal. Selamat menikmati pertunjukan kami!” ujar Butet Kartaredjasa, Pimpinan Produksi Pementasan Para Pensiunan.
Tim Para Pensiunan
Tim kreatif Para Pensiunan ini adalah Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Susilo Nugroho.Pementasan juga melibatkan seniman Indonesia, antara lain Purwanto, Indra Gunawan, Sukoco, Sony Suprapto Beny Fuad Hermawan, Arie Senyanto (Pemusik), Ong Hari Wahyu (Penata Artistik), Feri Ludiyanto (Tim Properti), Rulyani Isfihana, Jamiatut Tarwiyah (Penata Kostum), Dwi Novianto (Penata Cahaya), dan Antonius Gendel (Penata Suara).
Naskah oleh Agus Noor dan Susilo Nugroho serta Pimpinan Produksi Butet Kartaredjasa.
Dimeriahkan penampilan Butet Kartaredjasa, Susilo Nugroho, Jujuk Prabowo, Rulyani Isfihana, Sepnu Heryanto, Gunawan Maryanto, Citra Pratiwi, Feri Ludiyanto, Jamiatut Tarwiyah, Nunung Deni Puspitasari, Kusen Ali, M. Yusuf ‘Peci Miring’, M. Arif ‘Broto’ Wijayanto, Muhamad Ramdan, dan Akhmad Yusuf Pratama dan tim pendukung pementasan lainnya.
Advertisement