Para Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Diadili di Turki!
Ankara telah mengulangi kembali sikapnya agar para tersangka yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi harus diadili di Turki di mana kejahatan itu terjadi, kata Omer Celik, Juru Bicara partai yang berkuasa di Turki AK Party, atau Partai Keadilan dan Pembangunan.
Omer Celik menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memiliki sikap yang konsisten untuk mengungkap peristiwa ini.
"Meskipun konsulat jenderal adalah wilayah Arab Saudi, tapi pembunuhan itu dilakukan dalam batas-batas Turki. Pengadilan di Turki akan dilakukan sesuai dengan standar hukum internasional," lanjutnya dalam konferensi pers di Ankara, seperti diberitakan Daily Sabah hari ini.
"Pembunuhan itu tidak dapat dilakukan tanpa perintah dari atasan. Seluruh dunia bertanya-tanya, siapa yang memberi perintah tingkat tinggi," kata Omer Celik.
Jamal Khashoggi, kolumnis untuk The Washington Post dan seorang pengkritik dari Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, juga dikenal sebagai MBS, dilaporkan hilang oleh tunangannya Hatice Cengiz setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen pernikahan pada 2 Oktober.
Menurut polisi Turki, Jamal Khashoggi dicekik dan mayatnya kemudian dimutilasi oleh tim pembunuh 15-orang yang tiba di Istanbul dari Arab Saudi. Mereka diketahui masuk ke gedung konsulat pada hari Jamal Khashoggi berada di dalam. Hingga sekarang tubuh Khashoggi belum ditemukan.
Turki sejak itu mengajukan beberapa pertanyaan kunci ke Riyadh, termasuk keberadaan tubuh dan aktor utama dalam pembunuhan itu. Turki telah mendesak masyarakat internasional untuk menekan Arab Saudi agar bertanggung jawab terhadap pembunuhan ini.
Dengan tujuan melibatkan komunitas internasional dalam upaya untuk membuat para pelakunya bertanggung jawab, para pejabat Turki terus berbagi informasi dengan negara lain.
Turki telah membagikan rekaman audio saat terjadinya pembunuhan serta bukti-bukti lain kepada AS, Jerman, Prancis, dan Kanada.
Omer Celik mengkritik komunitas internasional karena tidak memiliki pendirian yang konkret dan terpadu terhadap Arab Saudi yang dianggap bertanggung jawab. Menurutnya, tanggapan dari AS, Jerman dan Prancis hanya retorika belaka, tetapi belum menjelaskan posisi tegasnya dalam kasus pembunuhan Khashoggi ini. (nas/DS)