Para Pemain FC Copenhagen Sebut Garnacho 'Badut'
Para pemain FC Copenhagen menyebut bintang Manchester United (MU) Alejandro Garnacho sebagai 'badut' dengan mentalitas anak-anak.
Hal itu dilontarkan para pemain FC Copenhagen karena melakukan gangguan terhadap pemain lawan saat mengeksekusi penalti dalam dua pertandingan antara kedua klub.
MU memastikan kemenangan 1-0 atas juara Denmark di Old Trafford pada bulan Oktober setelah Andre Onana menyelamatkan MU dari penalti Jordan Larsson di masa tambahan waktu.
Sebelum penalti diambil, Garnacho tampak melakukan gangguan di titik penalti yang membuat para pemain lawan marah di pertandingan itu.
Copenhagen kemudian membalas pada hari Kamis, 9 November 2023, bangkit dari ketertinggalan untuk meraih kemenangan 4-3 sekaligus membuat asa MU untuk lolos ke fase gugur di ujung tanduk.
Diawali kartu merah Marcus Rashford, klub asal Denmark itu bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk menyamakan kedudukan sebelum jeda.
Pada kesempatan ini, Copenhagen bersikap bijak terhadap penalti Garnacho, mengerahkan seorang pemain untuk berjaga-jaga guna memastikan titik penalti tidak terkikis lagi.
“Pada pertandingan pertama dia mencoba melakukan sesuatu,” kata bek Kopenhagen Denis Vavro, dikutip dari Tipsbladet.
“Hari ini saya melihat Kevin Diks berada di titik penalti dan menghadang (Garnacho). Jika dia ingin melakukannya lagi di sini, dia adalah badut di mata saya.”
“Mentalitasnya? Mungkin seperti anak-anak. Jika ini pertandingan kandang di menit ke-97, saya mungkin bisa mengerti, tapi ini adalah babak pertama. Mungkin saya sudah mencobanya pada menit ke-97. Saya tidak mengerti apakah dia akan mencoba lagi.”
United mendapat hadiah penalti di babak kedua yang dikonversi Bruno Fernandes. Vavro pun menegaskan tidak ada godaan dari tim tuan rumah untuk mengadopsi taktik serupa yang dilakukan Garnacho.
“Tidak, aku tidak seperti Garnacho. Tendangan penalti adalah tendangan penalti. Saya percaya kiper saya akan menyelamatkannya.”
Gelandang Lukas Lerager juga mempermasalahkan perilaku Garnacho selama dua pertandingan tersebut.
“Terkadang ketika orang-orang berada di klub besar, mereka harus tahu bahwa mereka juga manusia.
Lalu ada situasi di mana saya mengambil bola darinya di dalam kotak dan dia menerjang, jadi saya mengatakan beberapa hal kepadanya yang tidak terlalu baik tetapi tetap menghormatinya.
"Menurutku, itu tidak cocok untuk pria seperti itu, dan mereka perlu mengetahuinya."
Advertisement