Para Artis Support Penuh Asian Games 2018
Dukungan penuh Asian Games 2018 mengalir dari publik figur sekaligus para pekerja seni. Salah satunya dari kalangan artis yang memberikan support. Baik melalui dunia maya hingga aneka karya kreatif.
Dengan basic fans dan followers yang dimiliki, gema multievent ini dijamin akan semakin nyaring.
“Para seniman dan artis memiliki komitmen tinggi untuk mendukung promosi Asian Games. Mereka ini akan menggunakan media sosial untuk branding. Langkah ini tentu jadi sangat positif,” ungkap Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Sebelumnya, puluhan artis dan pekerja seni telah diundang Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (5/6). Total undangannya ada 100 dengan latar belakang artis, seniman, musisi, juga atlet.
Mereka secara khusus diminta untuk melakukan branding Asian Games melalui berbagai treatment. Bisa melalui media sosial atau karya kreatif yang mereka hasilkan.
“Media sosial ini cara paling efektif untuk melakukan branding. Sebab, mayoritas orang sangat aktif di media sosial. Untuk itu, mereka diminta mempromosikan Asian Games 2018 melalui akun media sosial masing-masing,” terang Triawan.
Memberi komitmen besar, beberapa artis yang datang diantaranya Once Mekel, Gading Marten, Indra Bekti, Marcell Siahaan, Irfan Hakim, Adre Hehanusa, Iwa K, Rico Ceper, juga Edi Brokoli. Ada juga aktis hingga penyanyi wanita, diantaranya Yuni Shara, Oppie Andaresta, juga Indy Barends. Secara tersirat, mereka kompak siap bekerja bersama menaikan tensi branding Asian Games melalui media sosial.
“Mereka ini sangat aktif di media sosial. Harapannya disela aktivitasnya di media sosial, mereka mau menyelipkan promosi untuk Asian Games. Dan, bantuan yang mereka berikan itu tulus,” tuturnya.
Selain kalangan pesohor, para atlet juga ambila bagian dalam pertemuan ini. Mereka ini adalah ganda campuran bulutangkis Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir. Hadir juga pasangan emas olimpiade Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Sumbangsih para atlet dan mantan atlet sangat besar bagi keharuman nama Indonesia di pentas global.
“Mudah-mudahan branding dari Asian Games akan semakin baik. Peningkatan awareness untuk Asian Games ini perlu dilakukan, baik melalui Instagram, Facebook, atau lainnya,” jelas Triawan lagi.
Treatment lain juga dipakai untuk menaikan branding dari Asian Games. Melalui film berjudul Lima garapan Lola Amaria, inspirasi dari kolam renang ditiupkan. Secara umum, film ini menggambarkan keberagaman dan kemajemukan masyarakat Indonesia. Memberikan support, berbagai pesan positif disampaikan melalui dialognya.
Menggunakan setting lintasan kolam renang, film ini menceritakan pengorbanan, perjuangan, hingga persatuan untuk mencapai tujuan yang mulia.
Film ini juga mengupas proses pembentukan atlet hingga jadi seorang juara. Setelah diseleksi, sang atlet lalu menjalani pelatnas. Film ini juga mengupas berbagai konflik yang kerap muncul dalam penentuan status pelatnas atlet.
“Film Lima menjadi wahana branding yang bagus bagi Asian Games. Selain branding, film ini memberi inspirasi. Di situ proses dan tahapan panjang menjadi atlet diceritakan selain penerapan sport science. Jadi film ini harus ditonton oleh semua termasuk pelaku olahraga,” tutur Menpora Imam Nahrawi.
Upaya branding dengan melibatkan kalangan selebriti dan menggunakan media film pun diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Menpar menjelaskan, media sosial dan film memiliki kekuatan besar untuk membangun citra positif.
“Basic massa kalangan selebriti dan pekerja seni harus dioptimalkan. Demam Asian Games harus dinaikan terus. Dan, memakai media sosial dan film sama-sama efektif,” pungkasnya. (*)