Papua Rusuh, Presiden Jokowi Unggah Foto Bersama Warga Papua
Dugaan tindakan rasisme yang diterima sejumlah mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pekan lalu, berujung pada pecahnya kerusuhan di Manokwari kemarin, Senin 19 Agustus 2019. Padahal Indonesia baru merayakan HUT Kemerdekaan ke-74 pada 17 Agustus lalu.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh masyarakat Papua agar bersabar terkait sedang ramainya isu diskriminasi dan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya.
"Saudara-saudaraku, pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara, sebangsa, dan setanah air, yang paling baik adalah saling memaafkan," kata Presiden dalam unggahannya di Instagram @jokowi.
Presiden memaklumi jika masyarakat Papua tersinggung dengan adanya ungkapan rasial dan diskriminatif yang terjadi. Wajar jika masyarakat Papua emosi. Namun, ia mengatakan memaafkan dan sabar adalah langkah yang lebih baik.
Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat.
"Yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan pace, mace, mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat," kata Presiden.
Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan pecah di Manokwari, Papua Barat, sebagai ujung dari unjuk rasa massa. Kerusuhan bermula dari aksi protes warga terhadap aksi persekusi dan diskriminasi rasial terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
Pengunjuk rasa bahkan membakar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Jalan Siliwangi, Manokwari.
Selain Gedung DPRD Papua Barat, massa juga membakar sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.
Massa di Sorong sampai nekat menduduki Bandara Domine Eduard Osok (DEO) dan merusak sejumlah fasilitas umum di sana. Akibatnya aktivitas penerbangan sempat lumpuh. Namun aktivitas di bandara dikabarkan berangsur pulih.
Demonstrasi di kota ini pun sempat menyasar Lembaga Permasyarakatan Sorong. Massa nekat membakar gedung Lapas dan berakibat dengan lepasnya ratusan narapidana.