Awas! Bahaya Asap Rokok Bisa Sebabkan Kanker Laring
Desakan warga kepada Pemkot Surabaya untuk segera mengesahkan revisi Perda nomor 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) cukup gencar dilakukan.
Hal ini karena ancaman bahaya asap rokok sangat dirasakan warga, terutama perokok pasif. Salah satu bahaya rokok ialah kanker laring atau kanker pita suara.
Ikke Widayanti (42 tahun), adalah satu warga yang mengidap kanker laring karena terpapar asap rokok selama 10 tahun di tempat kerjanya.
"Saya kerja di restoran selama 10 tahun. Pengunjung maupun teman laki-laki saya hampir semuanya merokok. Kadang juga saya ingatkan," kata Ikke.
Kondisi Ikke saat ini tidak memiliki suara karena kedua laringnya (pita suara) sudah diangkat saat operasi. Sehingga membuatnya sulit berkomunikasi dan tidak dapat bekerja lagi.
"Awalnya suara serak dan batuk sudah berobat tapi tak kunjung sembuh, semakin lama semakin sesak nafas. Lalu saya dibawa ke RSUD Dr. Soetomo untuk diagnosa. Hasilnya ada kanker laring," kata Ikke.
Lalu seperti apakah kanker laring ini dan bagaimana gejalanya?
Salah satu dokter dari RS Onkologi Surabaya, dr Dwi Hari Susilo mengatakan kanker laring adalah kanker yang menyerang pita suara yang ada di daerah tenggorokan atas.
"Yang diserang adalah pita suara bagian dalam. Tepatnya di daerah jakun yang menonjol," kata dokter spesialis kanker tiroid ini.
Lanjut Dwi, gejala yang khas pada kanker ini adalah suara parau atau serak, batuk bahkan sampai sesak nafas.
"Gejala awalnya suara parau, kalau ada iritasi biasanya disertai batuk, kalau sudah lanjut stadium kankernya bisa menyebabkan sesak nafas," katanya.
Ditambahkan Dwi, suara parau yang disebabkan batuk umumnya hanya berlangsung 2-3 minggu. Apabila terjadi lebih dari waktu ini sebaiknya melakukan pemeriksan lebih lanjut.
Untuk pengobatan, lanjut Dwi, tergantung dari stadium kanker yang diderita. Jika kanker masih kecil mungkin tidak sampai kehilangan suara atau hanya menjadi parau saja.
"Tapi kalau kanker sudah besar dan menyeberang, artinya dua pita suara ada kankernya maka harus dilakukan pengangkatan semua laring, sehingga tidak akan keluar suara normal. Meskipun bisa dilatih bicara dengan cara khusus," katanya.
Tidak hanya itu saja pengobatannya. Menurut Dwi, dalam beberapa kasus kanker laring, bahkan perlu melakukan radioterapi atau kemoterapi. (pts)
Advertisement