Pap Smear Deteksi Penyakit Kewanitaan
Organ reproduksi merupakan salah satu bagian penting. Terutama bagi perempuan, alat reproduksi bagian dalam juga dapat terserang penyakit seperti kanker serviks, endometriosis, mioma, hingga HIV/AIDS.
Menurut data GLOBOCAN 2020 telah terjadi peningkatan kasus kanker serviks yakni sebanyak 36.633 dan membunuh sekitar 57 perempuan. Penyakit kanker serviks pada perempuan biasanya memang susah untuk dideteksi manual tanpa pemeriksaan yang detail. Itulah sebabnya mengapa prosedur pap smear sangat membantu para perempuan dalam mendeteksi dini masalah kesehatan pada organ reproduksi perempuan.
Mungkin bagi sebagian orang awam, prosedur pap smear dinilai menakutkan karena pemeriksaan dilakukan dengan cara memasukkan alat ke bagian alat vital. Namun prosedur tersebut dapat memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
Berikut ini Ngopibareng.id akan mengulas seberapa pentingnya prosedur pap smear bagi kalangan perempuan.
Apa itu Pap Smear?
Mungkin nama pap smear masih terdengar asing pada telingan sebagian yang awam. Pap smear sendiri merupakan tes yang dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel sel dari leher rahim untuk kemudian dites lebih lanjut di laboratorium.
Prosedur ini dilakukan sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker serviks (kanker leher rahim) sejak dini.
Pemeriksaan ini akan memperlihatkan keberadaan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim pada perempuan. Tes ini juga dapat membantu menunjukkan bila ada perubahan mencurigakan pada sel serviks, yang berisiko mengarah pada perkembangan kanker di kemudian hari.
Melakukan deteksi dini (screening), seperti menjalani tes IVA dan tes pap dengan pemeriksaan ini dapat menjadi salah satu bentuk pencegahan kanker serviks, dan bisa memberikan peluang kesembuhan yang lebih besar bagi pasien yang didiagnosis mengalami kanker leher rahim.
Tahap Pemeriksaan Pap Smear
Sebelum menjalani pemeriksaan ini, pastikan Anda sedang tidak menstruasi atau akan mendapatkannya dalam waktu dekat. Karena, menjalankan pap smear saat haid bisa membuat hasilnya menjadi kurang akurat. Beberapa persiapan penting lainnya sebelum melaksanakan tes ini adalah sebagai berikut:
1. Hindari berhubungan seksual 1-2 hari sebelum tes dilakukan.
2. Hindari membersihkan vagina dengan douche 1-2 hari sebelum tes. Cukup bersihkan vagina Anda dengan air hangat.
3. Hindari memasang kontrasepsi vagina, seperti busa, krim, atau jeli yang diletakkan di dalam vagina sekitar 1-2 hari sebelum tes.
4. Hindari penggunaan obat-obatan untuk vagina (kecuali yang diresepkan dokter) dua hari sebelum tes.
5. Pastikan Anda telah mengosongkan kandung kemih tepat sebelum melakukan tes.
Selain itu, beberapa hal di bawah ini adalah kondisi yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan screening. Sebaiknya berikan informasi kepada dokter sebelum menjalani tes pap smear.
1. Mengonsumsi obat-obatan, misalnya pil KB yang mengandung estrogen atau progestin. Hal ini karena obat ini dapat memengaruhi hasil tes.
2. Pernah melakukan tes yang sama sebelumnya, dan hasilnya adalah tidak normal.
3. Sedang hamil.
Dalam kebanyakan kasus, tes pap kemungkinan bisa dan aman dilakukan sebelum usia kehamilan menginjak 24 minggu. Lewat dari usia kehamilan tersebut, tes ini mungkin akan terasa sakit dan kurang nyaman.
Indikasi dalam Melakukan Prosedur Pap Smear
Pap smear dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun sekali pada wanita usia 21 tahun ke atas. Bagi wanita yang berusia 30 sampai 65 tahun, pap smear dapat dilakukan tiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.
Pap smear juga dianjurkan bagi wanita yang berisiko tinggi terserang kanker leher rahim, tanpa memandang usia. Perempuan yang berisiko tinggi tersebut adalah mereka yang memiliki faktor berikut:
1. Menderita HIV
2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang
3. Mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) pada pap smear sebelumnya
4. Terpapar atau menggunakan obat dietilstilbestrol (DES)
5. Memiliki kebiasaan merokok
Pemeriksaan pap smear secara berkala dapat dihentikan pada wanita yang telah menjalani operasi pengangkatan seluruh rahim dan serviks (histerektomi total). Dengan catatan, prosedur histerektomi total tidak dilakukan atas indikasi adanya kanker atau lesi prakanker. Jika histerektomi total dilakukan karena kanker atau prakanker, pap smear harus tetap dijalani secara rutin. Selain itu, pap smear rutin juga dapat dihentikan pada wanita yang berusia 65 tahun ke atas dengan hasil pap smear sebelumnya normal.
Hasil Pemeriksaan Pap Smear
Jika dari hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan sel abnormal atau hasil pemeriksaannya negatif, pasien dapat dikatakan tidak menderita kanker serviks. Pasien yang mendapatkan hasil negatif tidak perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut sampai jadwal pap smear berikutnya.
Hasil pap smear dikatakan positif jika pasien memiliki sel-sel abnormal, baik kanker maupun lesi prakanker. Beberapa jenis sel serviks abnormal tersebut adalah:
- Sel skuamosa atipikal
Sel skuamosa atipikal adalah sel abnormal yang tumbuh di jaringan yang melapisi dinding luar leher rahim. Kondisi ini dapat menandakan infeksi HPV, infeksi jamur, atau tumor jinak, seperti kista atau polip.
- Lesi skuamosa intrarepitel
Lesi skuamosa intrarepitel adalah sel-sel epitel abnormal yang cepat atau lambat dapat berubah menjadi sel kanker.
- Sel glandular atipikal
Sel glandular atipikal adalah sel abnormal yang menghasilkan lendir (mukus), tetapi belum bisa dipastikan apakah sel-sel ini akan berubah menjadi Kanker sel skuamosa dan adenokarsinoma.
Jika pada hasil pemeriksaan pap smear ditemukan sel-sel abnormal ini, maka besar kemungkinan pasien menderita kanker. Perlu diketahui, hasil pap smear tidak selalu akurat. Pada beberapa kasus, hasil pap smear dapat berupa negatif palsu.
Hasil negatif palsu berarti pasien memiliki sel-sel abnormal di serviks, tetapi tidak terlihat pada pemeriksaan pap smear. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Sampel sel serviks yang diambil tidak cukup.
- Sel-sel yang abnormal berjumlah sedikit.
- Sel-sel abnormal tertutup oleh darah atau sel-sel yang mengalami peradangan.
Manfaat Melakukan Pap Smear
Pap smear penting dilakukan karena memiliki beberapa manfaat baik, khususnya bagi perempuan.
1. Mendeteksi terjadinya penyakit menular seksual
Pap smear penting dilakukan untuk kesehatan Miss V yakni membantu mendeteksi terjadinya penyakit menular seksual yang tentu saja membahayakan bagi kesehatan karena dampak infeksi yang ditimbulkan. Meski hal ini tidak selalu terjadi, tetapi tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan demi menghindari risiko ini.
2. Mendeteksi terjadinya radang pada alat vital
Ada dua hasil dalam pemeriksaan pap smear, yaitu normal dan tidak normal. Salah satu penyebab hasil pap smear yang tidak normal adalah terjadinya radang pada leher rahim. Namun, sampai dokter menyampaikan bahwa radang yang terjadi bersifat berbahaya, wanita tidak perlu khawatir berlebihan. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait terjadinya radang pada alat vital.
3. Mendeteksi Perubahan pada serviks
Pap smear dapat membantu mendeteksi adanya perubahan pada serviks, atau yang sering disebut dengan dysplasia. Perubahan ini akan menuju pada potensi terbentuknya sel-sel kanker pada leher rahim, Nantinya, hasil pemeriksaan akan digunakan oleh dokter sebagai acuan untuk memberikan tindakan lanjut dalam mencegah dan mengatasi perubahan tersebut sebelum menjadi sel kanker yang berbahaya.
4. Mendeteksi adanya infeksi pada Miss V
Salah satu penyebab terjadinya infeksi pada Miss V adalah karena bakteri Actinomyces. Untuk bisa mendeteksi kemunculannya pada Miss V, wanita akan disarankan untuk melakukan pap smear. Biasanya, wanita yang menggunakan IUD akan lebih berisiko terserang infeksi ini. Dokter pun akan menyarankan untuk mengonsumsi antibiotik atau menghentikan penggunaan IUD.
Efek Samping Pap Smear
Pap smear adalah metode yang aman bagi perempuan untuk mendeteksi kanker serviks. Pasien mungkin hanya merasa sedikit tidak nyaman saat prosedur dilakukan. Setelah pap smear, pasien juga mungkin akan mengalami perdarahan ringan.
Advertisement