Panwascam Sawahan Validasi Data sampai Kuburan
Proses pencocokan dan penelitian (Coklit) Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) untuk Pilkada 2024 di Surabaya telah selesai. Tapi, para petugas Panwascam tetap mengawasi kerja Pantarlih dan menemukan beberapa temuan, seperti warga yang sudah meninggal dunia masih dicoklit.
Ketua Panwascam Sawahan, Hadi Prasetya mengatakan, proses Coklit yang dilakukan masih banyak ditemukan kesalahan, seperti stiker yang ditempel di rumah tidak memuat para pemilih dan masyarakat yang sudah meninggal namun masih tertulis.
"Banyak kami temukan kasus-kasus seperti itu. Seperti kami temukan nama-nama yang ada di stiker tersebut tidak valid. Bahkan ketika kami lakukan kunjungan ternyata orangnya itu sudah meninggal, tapi akta kematian juga belum ada dan Pantarlih juga belum mencoret," paparnya.
Untuk itu, Hadi dan timnya langsung mendatangi area makam Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gede untuk melakukan validasi data secara langsung.
Selain itu, pihaknya bersama Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) juga melakukan pengecekan terhadap dokumen pembukuan makam tersebut.
Hadi dan petugas Panwascam Sawahan lainnya juga langsung mengecek keberadaan masyarakat yang telah tutup usia namum masih tercoklit di makam. Hal tersebut dilakukan sebagai laporan pendukung bahwa pemilih tersebut sudah meninggal dunia.
"Setelah semua dipastikan sudah sesuai pengamatan kami, maka kami akan layangkan saran perbaikan (SP) kepada PPK dan PPS agar data tersebut bisa secepatnya untuk dicoret dari DP4," ucap Hadi.
Sejauh ini, Panwascam Sawahan sudah melakukan pengawasan dan hasilnya sebanyak 210 warga Kecamatan Sawahan sudah meninggal dunia dan harus dicoret dari DP4.
"Pengawasan akan terus berlangsung hingga data tersebut disahkan melalui proses pleno dan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT), pleno rencananya akan digelar pada tanggal 3 Agustus 2024," terangnya.
Sementara, Kordiv Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Surabaya Syafiudin mengatakan, pihaknya memang sudah menerima sejumlah laporan yang masuk dari Panwascam.
Meskipun prosedur coklit sudah selesai jika mengacu kepada tanggal yang ditetapkan tapi kewajiban untuk mengontrol proses coklit masih jalan.
"Paling banyak masih seputar orang yang meninggal dunia namun masih masuk dalam DP4, lalu kedua terkait stiker yang belum ditempel dan yang sudah ditempel tapi belum ada tulisan namanya (pemilih)," paparnya.
Udin, sapaan akrabnya juga menjelaskan berapa laporan memang terdengar unik. Seperti di Semampir, terdapat masyarakat yang masuk DP4 yang tidak memiliki rumah tinggal tetap. Akhirnya pantarlih menempel stiker tersebut di becak.
"Tidak masalah karena memang panwascam juga mengetahui hal itu dan menjadi saran perbaikan," ucapnya.
Sementara itu, Kordiv Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surabaya Naafilah Astri Swarist menjelaskan, coklit di seluruh wilayah di Kota Pahlawan dipastikan sudah rampung 100 persen. Saat ini terdapat tahapan, PPK dan PPS untuk mengoreksi pekerjaan dari pantarlih.
"Selama proses itu data masih bisa berubah karena belum ditetapkan. Jadi bisa turun atau naik sesuai kondisi riil di lapangan," tandasnya.
Advertisement