Pantura Rawan Pencemaran, KKP: Potensi Ekonomi Terancam
Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berupaya menjadikan Pantai Utara Jawa (Pantura) sebagai kawasan maritim berbasis ekonomi biru. Salah satunya dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
Menurut Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta, Indonesia, khususnya Pantura memiliki aset kelautan dan perikanan dengan valuasi yang sangat besar, namun memiliki tantangan dalam pengelolaannya.
Nyoman menyebutkan, penyiapan SDM KP melalui Pendidikan Tinggi sangat penting untuk menghasilkan SDM Unggul dan Berdaya Saing dengan kemampuan penelitian dan menciptakan inovasi.
"Tantangannya mulai dari overfishing, pencemaran sampah, minyak, abrasi jalan, banjir rob, hingga gelombang tinggi. SDM KP perlu mengasah diri dan mengembangkan kompetensi bidang kemaritiman untuk mengatasi tantangan tersebut," kata Nyoman, dikutip di laman kkp, pada Minggu 31 Desember 2023.
Nyoman menjelaskan, pengembangan komptensi SDM dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries (Series 1) bertajuk ‘Strategi Pengembangan Ekonomi Biru Berbasis Kawasan Maritim Pantura’ yang diselenggarakan Politeknik KP Karawang pada 19 Desember 2023 lalu.
Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries itu menghadirkan akademisi, mahasiswa, dan peneliti yang memaparkan berbagai hasil penelitian dengan berbagai tema bidang kelautan perikanan, mulai dari perikanan tangkap dan budidaya perikanan berkelanjutan, pengolahan hasil perikanan, mekanisasi, hingga kebijakan pengembangan kelautan dan perikanan.
“Saya berharap hasil penelitian yang dipaparkan dan dibahas dalam seminar dan talkshow tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan kelautan perikanan yang berkelanjutan dan mendukung pencapaian ekonomi biru di Indonesia, terutama di Pantura," ujarnya.
Direktur Sumber Daya Air Bappenas Mohammad Irfan Saleh mengatakan, visi pembangunan 2045 yang berisi kedaulatan, kemajuan, keberlanjutan sangat erat kaitannya dengan pembangunan kemaritiman. “Artinya, kedaulatan negara baik fisik maupun dari sisi geopolitik sangat tergantung dari kekuatan maritim, serta kemampuan mengelola pesisir,” ujarnya.
Direktur Politeknik KP Karawang, Guntur Prabowo menegaskan, Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries bertujuan untuk menghimpun hasil penelitian terapan pada sektor kemaritiman. Yaitu meliputi pengembangan potensi produk hasil kelautan dan perikanan, wisata bahari, penerapan teknologi dibidang kelautan dan perikanan dan transportasi laut di Pantura.
“Juga merumuskan rekomendasi sebagai bahan pembuatan kebijakan yang bersifat strategis pada sektor kemaritiman khususnya Pantura; dan memperkuat jejaring penelitian terapan pada sektor kemaritiman,” paparnya.