BPBD: Nelayan Lamongan Waspadai Gelombang Tinggi dan Rob
Nelayan di pantai Utara (Pantai Utara) Lamongan perlu mewaspadai datangnya gelombang tinggi dan potensi rob selama musim penghujan. Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Tanggap Darurat Badan Penanggulangsn Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin.
"Data dari Badan Meteorologi Maritim prediksi gelombang tinggi dan rob memang bisa terjadi di wilayah Lamongan. Karena itu kami mengharapkan nelayan untuk selalu waspada dan hati-hati selama melaut," kata Muslimin.
Pihaknya sudah mengeluarkan surat imbauan kepada Camat Brondong dan Paciran agar menyampaikan kepada Kepala Desa (Kades) dan Rukun Nelayan (RN) tentang kemungkinan datangnya gelombang tinggi dan rob itu.
Selain dari Badan Meteorologi Kemaritiman, data dari BMKG via Pusdalops BPBD Jawa Timur juga menyebutkan cuaca ekstrem masih akan terjadi di Lamongan hingga akhir Maret 2019. Hujan deras dengan angin kencang masih akan sering terjadi dan perlu diwaspadai masyarakat Lamongan.
Di wilayah Pantura sendiri aktifitas melaut terlihat relatif sepi. Sebagian besar nelayan memilih untuk libur melaut sementara waktu karena kondisi di tengah laut yang tidak bersahabat.
"Lebih banyak liburnya dari pada melaut, cuaca di laut sulit diduga. Kadang-kadang datang badai dan gelombang tinggi," ujar nelayan asal Lohgung, Kecamatan Brondong Bakir.
Nelayan lainnya Margono menambahkan, umumnya nelayan bisa memperkirakan saat lautan bersahabat atau sedang 'mengamuk' dengan membaca tanda-tanda alam.
"Para nelayan sudah punya insting tersendiri apakah selama berangkat melaut cuacanya cerah atau ada badai, sehingga bisa mengantisipasi sendiri," urainya.
Yang pasti cuaca ekstrem dan bersahabat bagi nelayan merupakan siklus. Seperti berputarnya roda kehidupan yang harus tetap dijalani. (tok)