Pantai Teluk Love Jember Berpotensi Jadi Wisata Mangrove
Berbeda dengan destinasi wisata Papuma dan Watu Ulo, teluk love yang berada di Pantai Klakah, Desa Sumberejo, Kecamatam Ambulu, Jember masih dikolola masyarakat. Karena itu, masih banyak yang perlu dibenahi.
Salah satu yang dapat dikembangkan selain spot foto Teluk Love adalah pengembangan wisata Pohon Mangrove.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej) mencoba mengawali pembinaan dengan melakukan penanaman Pohon Mangrove, pada Minggu, 15 Oktober 2023. Selain itu, mahasiswa dari FKM Unej juga melakukan kegiatan bersih-bersih sampai yang berserakan di Kawasan tersebut.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Farida Wahyu Ningtyias mengatakan, pihaknya sengaja memiliki lokasi Teluk Love, karena selama ini destinasi wisata tersebut dikelola oleh sekelompok masyarakat. Padahal destinasi wisata yang berdekatan, seperti Papuma dan Watu Ulo sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Tempat ini masih dikelola secara individu oleh beberapa kelompok masyarakat. Kami melihat potensi menjadi destinasi wisata binaan FKM Unej nantinya. Papuma dan Watu Ulo sudah ada pengelolaan dari pemerintah, sementara ini belum,” kata Farida, Minggu, 15 Oktober 2023.
Kendati dikelola secara swadaya, namun aktivitas di Kawasan Pantai Payangan sudah ramai. Masyarakat desa setempat memanfaatkan Kawasan tersebut untuk kegiatan berdagang. Bahkan, masyarakat berhasil membangun spot foto Teluk Love.
Sebagai bentuk kepedulian awal, FKM Unej memulai dengan penanaman Pohon Mangrove. Kelak keberadaan Pohon Mangrove tersebut tidak sekadar menjadi tempat berlindung bagi ikan, namun juga akan menambah keindahan Pantai Payangan.
Selain itu, FKM Unej juga menularkan pengetahuan baru bagi masyarakat setempat, yakni potensi pengolahan sampah menjadi kompos dan strategi pengembangan wisata.
Selain itu, FKM Unej juga memberikan pembinaan terkait pemanfaatan hasil laut sebagai pangan sehat alternatif. Diharapkan ke depannya masyarakat setempat tidak ada persoalan terkait pemenuhan gizi.
Farida menilai semua potensi di Pantai Payangan sudah ada, hanya tinggal advokasi. Farida berharap Pemerintah Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu bisa merespons potensi tersebut dengan membuat Peraturan Desa terkait pengembangan wisata Teluk Love Pantai Payangan.
“Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang terbuka menerima sesuatu yang baru. Ini menjadi potensi pemberdayaan masyarakat. Harapan kami masyarakat bisa mandiri dalam pemenuhan gizi meskipun jauh dari akses pusat pendidikan dan pusat layanan kesehatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Ikan Lumba-lumba, Suyitno mengatakan keberadaan Teluk Love yang berada di Pantai Klakah belum banyak diketahui masyarakat. Padahal ada pemandangan tiga muara Sungai dan keindahan lain yang dapat dinikmati pengunjung.
Sejauh ini, masyarakat Desa Sumberejo memiliki harapan Teluk Love bisa perkembangan menjadi Wisata Mangrove. Masyarakat setempat saat ini sudah berusaha menambah tanaman Pohon Mangrove di Kawasan tersebut ditambah Bibi Mangrove yang ditanam oleh FKM Unej.
Untuk menjadi Wisata Mangrove lanjut Suyitno, dibutuhkan sedikitnya 60 ribu Pohon Mangrove. Sedangkan yang ada saat ini kurang lebih 49 ribu Pohon Mangrove.
Suyitno menargetkan 60 ribu Pohon Mangrove sudah bisa berdiri tegak di Kawasan Teluk Love Pantai Klakah dalam waktu satu atau dua tahun mendatang.
Suyitno yakin, saat Wisata Mangrove telah terbentuk, perekonomian masyarakat setempat juga akan terangkat. Keberadaan Wisata Mangrove nantinya akan menjadi sumber penghasilan nelayan setempat saat musim paceklik.
Sejauh ini, Suyitno mengatakan beberapa masyarakat sudah memiliki ilmu membuat makanan berbahan Mangrove. Hanya saja masyarakat belum berani memproduksi karena belum memiliki izin.
“Dari warga Payangan berharap bisa menjadi wisata Mangrove. Jika sudah ada, nanti bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Bisa menjadi alternatif saat paceklik,” pungkasnya.