Pantai Pancer Jember Penuh Sampah, Pemkab Harus Turun Tangan
Pantai Pancer yang berada di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember tak tampak seperti tempat wisata. Sampah menumpuk menutupi objek wisata itu.
Tak hanya mengganggu pemandangan, keberadaan sampah yang berserakan itu juga mengganggu aktivitas nelayan saat hendak pergi melaut.
Salah satu pengunjung Pantai Pancer, Muhammad Saini mengaku kecewa datang ke Pantai Pancer. Rencana ingin menikmati keindahan Pantai Pancer, namun yang didapat hanya sampah yang berserakan.
Keberadaan sampah itu membuat Pantai Pancer tak lagi menawarkan keindahan alamnya. Jangankan untuk berkeliling di sepanjang pantai itu, untuk berjalan saja pengunjung merasa takut.
Mereka khawatir jika berkeliling kakinya tertusuk benda tajam. Karena memang selain sampah murni dari laut, kebanyakan sampah berasal dari daratan, seperti plastik bekas, kayu, dan ranting.
“Mau berjalan saja saya takut. Takut kaki tertusuk benda tajam yang tak terlihat di tumpukan sampah,” kata Saini, Jumat, 24 Februari 2023.
Saini berharap, pihak terkait tidak tutup mata dengan keberadaan sampah yang sangat mengganggu itu. Pemerintah harus turun tangan mengatasi sampah di Pantai Pancer agar pantai bersih.
Berbeda dengan Saini, keberadaan sampah di Pantai Pancer justru menjadi berkah bagi para pemulung. Salah satu pemulung Bernama Syarif mengatakan, sudah sejak lama menggantungkan hidupnya dengan memulung barang bekas di Pantai Pancer.
Jika beruntung, Syarif bisa mendapatkan keuntungan Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu per hari dari memulung sampah di Pantai Pancer.
“Sampah-sampah di sini sudah sejak lama ada. Saya sudah lama menjadi pemulung. Pendapatan tidak menentu, kadang Rp 30 ribu, kalau beruntung Rp 100 ribu,” kata Syarif.
DPRD Minta Pemkab Turun Tangan
Komisi B DPRD Jember angkat bicara soal sampah yang memenuhi Pantai Pancer, Kecamatan Puger. Komisi B meminta Pemkab Jember segera turun tangan menyelesaikan persoalan sampah itu.
Sekretaris Komisi DPRD Jember, David Handoko Seto mengatakan, persoalan sampai di Pantai Pancer tidak bisa hanya mengandalkan relawan dan warga. Sebab, sampahnya sudah cukup banyak.
“Sampahnya sudah sangat banyak. Kebanyakan merupakan sampah yang berasal dari daratan, seperti kayu dan plastik. Kalau diangkut pakai truk bisa lebih 15 truk,” kata David, Jumat, 24 Februari 2023.
Penanganan sampah di Pantai Pancer memerlukan alat berat untuk mengangkat sampah dari lokasi. Sampah itu juga perlu diangkut menggunakan truk.
David berharap Bupati Jember Hendy Siswanto bisa memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perikanan, dan Dinas Cipta Karya. Dinas-dinas tersebut bisa bekerja sama menyikapi persoalan sampah di Pantai Pancer.
Komisi B DPRD Jember juga berharap, penanganan sampah di Pantai Pancer segera dilakukan oleh Pemkab Jember. Sebab, keberadaan sampah itu selain mengganggu pengunjung Pantai Pancer juga mencemari lingkungan.
Bahkan, sampah-sampah yang sudah menumpuk itu sudah sejak lama mengganggu para nelayan saat hendak melaut.
“Sampah itu sangat mengganggu nelayan dan juga mencemari lingkungan. Tak hanya di Pantai Pancer, tetapi ada pantai lain di Kabupaten Jember yang juga banyak sampahnya. Warga tidak akan mampu mengatasi sampah itu, harus pemerintah turun tangan,” pungkas David.
Advertisement