Pantai Ancol Banyuwangi Akan Dibangun Kampung Nelayan Modern, Konsep Pasar Sea Food & Sentra Kuliner
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di kawasan Pantai Ancol, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Kalamo ini dikonsep tematik ke arah pasar sea food dan sentra kuliner. Diharapkan Kalamo ini akan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner baru di Banyuwangi.
Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, di Banyuwangi ada 6 tempat yang akan dibangun Kalamo. Untuk Kalamo di Banyuwangi akan digelontorkan anggaran senilai Rp22 miliar. Pembangunan Kalamo ini rencananya akan dimulai pada bulan Mei dan ditargetkan selesai pada bulan Agustus 2024 ini.
“Kita lebih kearah tematik, karena disini marketnya sangat dekat,” jelasnya usai melihat lokasi rencana pembangunan kampung nelayan modern, Sabtu, 30 Maret 2024.
Sakti Wahyu Trenggono meninjau lokasi dengan didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan pejabat utama Pemkab Banyuwangi.
Menurutnya, karena marketnya lebih dekat, ikan hasil tangkapan nelayan bisa langsung dibeli para pelanggannya. Untuk konsep pembangunan Kalamo ini, kata Sakti Wahyu Trenggono, temanya akan dibuat lebih ke arah pasar sea food dari laut langsung. “Sekaligus sebagai tempat kuliner,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas menyatakan, Kemenpan RB mendapat tugas dari Presiden untuk menilai akuntabilitas kinerja Kementerian/Lembaga dan mengukur nilai reformasi birokrasi.
Sekarang ini, Kemenpan RB membuat ukuran berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, pada tahun sebelumnya Kemenpan RB lebih sibuk mengukur adminitrasi, mengupload ribuan dokumen dan menjawab pertanyaan.
“Sekarang kita ubah RB-nya yang berdampak. Saya di sini melihat kebijakan kementerian yang berdampak langsung ke rakyat,” katanya.
Dia menyebut, pembangunan Kalamo ini terinspirasi ketika Menteri KKP melihat Kampung Mandar, Banyuwangi. Setelah lihat itu dibangunlah beberapa titik di Indonesia. Menurutnya, pada tahun 2023, bantuan yang digelontorkan kurang lebih hanya Rp600 juta.
“Sekarang ingin menjadikan sesuatu yang berdampak, kelihatan, nilainya Rp22 miliar. Harapan kami nanti bukan hanya jadi kalau perlu ini yang paling berfungsi dan paling bagus,” tegasnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani rencana pembangunan Kalamo ini jadi bagian yang sangat penting di wilayah yang belum tersentuh pembangunan. Maka dari itu, nantinya tempat tersebut akan direvitalisasi dan menjadi sebuah tempat menarik dan ikonik yang akan tersinergi dengan pariwisata.
“Tentunya ke depan akan menjadi destinasi baru bagi Banyuwangi, yang pasti akan meningkatkan income bagi nelayan Lateng dan Mandar juga menjadi satu destinasi yang akan menjadi tren anak muda,” katanya.
Dia menyebut, di tempat itu nantinya bukan hanya ada destinasi kuliner saja. Tetapi juga untuk pendidikan, ada cold storage-nya dan ada pembinaan pemberdayaan dari Kementerian KKP kepada masyarakat nelayan.
“Mudah-mudahan nanti anak-anak muda mendapatkan tempat baru yang lebih komprehensif, karena memang tempat ini selama ini menjadi tempat nongkrongnya anak muda,” ujarnya.
Advertisement