Panpel Persik Sebut Pelaku Pemukulan di Duga YouTubers
Sebanyak empat organisasi profesi wartawan kembali mendatangi kantor sekretariat Persik Kediri.
Tujuan kedatangan para jurnalis ini ke kantor sekretariat Persik di jalan PK Bangsa Kota Kediri, untuk meminta kejelasan terkait insiden pemukulan oknum suporter, saat berlangsung Derby Jatim Persik Kediri vs Arema FC.
Saat datang ke kantor sekretariat Persik. Sejumlah wartawan ditemui oleh Ketua Panpel Persik Kediri Abriadi Muhara. Dalam keterangannya, ia menjelaskan jika pihaknya sudah mengidentifikasi pelaku pemukulan terhadap oknum suporter.
"Mungkin ada tekanan yang dia rasakan sangat mengganggu, Tadinya mungkin dia menghubungi salah satu temannya. Untuk memberikan pengakuan itu. Sehingga pihak keluarga menyampaikan kepada kami, Panpel, bahwa pelaku sudah mengakui," jelasnya.
"Informasi tadi pagi saya terima. Sampai sekarang saya belum dapat namanya. Mohon sabar teman-teman, mudah-mudahan malam (pelaku) bisa hadir di tengah tengah kita," kata Abriadi, Selasa, 20 September 2022.
Pihak Panpel Persik Kediri sebenarnya sudah berupaya untuk mendatangkan pelaku datang ke kantor sekretariat Persik Kediri, namun ternyata yang bersangkutan sedang bekerja, tidak berada di rumah.
"Tetapi yang jelas sudah ada pengakuan dari dia, bahwa dia adalah pelakunya .Dia adalah konten creator Youtuber," ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana proses pelaku bisa mendapatkan akses rompi fotografer? Abriadi menjawab jika rompi itu dibagikan ketika ada permintaan untuk akses masuk.
"Kemarin itu antara teman-teman wartawan dan Youtuber kebagian semua. Ini pembelajaran buat semua, Semoga ke depannya kami lebih selektif lagi untuk pembagian rompi," ungkapnya.
Kasus pemukulan suporter oleh seseorang ketika pertandingan Persik melawan Arema 17 September 2022 berbuntut panjang. Maka itu, empat organisasi profesi jurnalis mendesak agar manajemen Persik segera mencari sang pelaku. Sebab, para jurnalis merasa informasi yang berkembang menyudutkan mereka.
Para jurnalis Kediri juga merasa keberatan dengan pernyataan media officer (MO) dan panpel Persik yang menyebut pelaku pemukulan adalah oknum media.
Ketua AJI Kediri Danu Sukendro menyatakan sikap wartawan Kediri muncul setelah ada pernyataan dari MO dan panpel yang menyudutkan awak media. Karena ketika dilihat dari bukti video, tidak ada yang mengenal orang yang memukul suporter tim tamu yang diamankan oleh TNI itu.