Panitia Pilkades di Madura Diancam Bom
Panitia Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades Karduluk, Sumenep, Jawa Timur mendapat pesan berisi ancaman teror bom. Pengirim pesan berencana membuat kericuhan jika Pilkades tetap digelar.
"Kami masyarakat Karduluk menolak keras cakades dari luar Karduluk kalau itu tetap dilakukan jangan salahkan kami masyarakat kalau bertindak apa yang tidak diinginkan pertumpahan darah bom dan kotas yang akan menghancurkanKarduluk, camkan ini pas sampaikan berita ini ke semua panitia," bunyi ancaman yang tersebar dalam grup WhatsApp.
Panitia Pilkades lantas berencana melaporkan kepada polisi. "Hal ini dilakukan demi memangkas potensi terjadinya konflik yang semakin meluas, akibat tersebarnya hasut dan fitnah," kata Kuasa Hukum Panitia Pilkades, Sulaisi Abdurrazaq.
Menurutnya, panitia Pilkades mendapat ancaman dipicu karena diduga adanya perasaan tidak puas dari pihak tertentu. Beberapa hari sebelumnya juga ada pihak yang menghasut sejumlah warga untuk menggelar demonstrasi menolak pilkades.
Pedemo sempat membawa surat tentang dugaan kejanggalan yang dilakukan panitia Pilkades. Misalnya panitia dituding tidak transparan dalam melampirkan data penetapan calon berupa kartu keluarga dan kartu tanda pengenal penduduk.
Padahal hal tersebut tidak boleh dilakukan di ruang publik. Panitia Pilkades cukup mengumumkan bakal calon yang lolos. Oleh karena itu, pihak panitia membantah narasi negatif yang beredar di masyarakat.
"Dalam narasi surat yang disampaikan oleh warga pedemo kepada pemerintah datanya palsu. Tidak sama dengan yang dimiliki panitia. Dari data ini mereka punya senjata dalam menggerakkan massa," ujar Sulaisi Abdurrazaq.
Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti meminta masyarakat agar segera melapor ke kepolisian jika ada ancaman. Nantinya kepolisian akan mendalami hingga melakukan penyelidikan. "Kalau merasa terancam silakan lapor ke Polres biar segera bisa ditangani," tegasnya.
Advertisement