Panitia Kontes LGBT Cari Lokasi Baru Usai Dibatalkan di Bali
Ajang pemilihan Mister dan Miss Gaya Dewata di Bali dibatalkan. Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan, pihaknya memastikan kontes kecantikan itu berbau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Ajang ini digelar oleh Yayasan Gaya Dewata. Pesertanya datang dari berbagai kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.
Ada sebanyak 80 kandidat dari 40 Kabupaten/Kota. Jawa Tengah dan Jawa Timur diketahui yang paling banyak pengikutnya, yakni 28 orang.
Ada juga peserta berasal dari Pulau Sulawesi. Masing-masing satu orang mewakili daerah Buton (Sulawesi Tenggara), Poso (Sulteng), Parapare (Sulsel), Tana Toraja (Sulsel), Manado (Sulut, dan Makassar (Sulsel).
Dikutip dari laman www.gayadewata.com, kontes ini merupakan unjuk keterampilan bagi kaum LGBT. Namun laman tersebut sudah tidak bisa diakses setelah pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin untuk kontes, yang akan digelar di Bhumiku Balai Pertemuan, Denpasar, Bali pada 10 Oktober 2018 lalu.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian yang telah membatalkan rencana penyelenggaraan kontes LGBT itu. "MUI berharap pelarangan itu akan diberlakukan di semua daerah di wilayah NKRI. Semua agama juga melarang tindakan atau perilaku LGBT," tegas Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, Jumat 12 Oktober 2018. (yas)
Advertisement