Panitia Beri Tambahan Waktu Bagi Peserta UTBK Reaktif
Panitia pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Airlangga Surabaya memberikan tambahan waktu kepada para peserta yang hasil rapid test-nya reaktif atau swab-nya positif. Toleransi itu diberikan agar peserta tetap bisa mengikuti ujian.
Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair, Dr. Achmad Solihin, mengatakan pihaknya akan memberikan tambahan waktu pada tanggal 1-3 Agustus 2020.
“Kalau kemudian mereka gak lolos pengecekan suhu tubuh atau rapidnya reaktif, maka akan dilakukan isolasi dan akan kita alihkan ke jadwal UTBK tahap dua. Kita kan ada dua tahap, yaitu tahap pertama tanggal 5-14 Juli, kemudian tahap kedua 20-29," terangnya ketika ditemui usai memantau persiapan UTBK di Gedung Fakultas Farmasi Unair, Jalan Mulyorejo, Surabaya, Jumat 3 Juli 2020 siang.
"Kalau masih tidak memungkinkan, maka sudah disiapkan waktu force majeure tanggal 1-3 Agustus,” tambahnya.
Hanya saja, kata Solihin, apabila pada tanggal 1-3 Agustus tetap tidak bisa mengikuti ujian, maka panitia tidak akan menerima ujian ulang atau susulan.
“Kita gak bisa menunggu ikut ujian sampai sembuh karena masalah waktu,” kata Solihin.
Ia menegaskan bahwa Unair tidak mewajibkan rapid atau swab test. Aturan itu sepenuhnya dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya yang sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi karena ada banyak warga yang mengeluhkan aturan tersebut lantaran mendadak.
Tanpa aturan tersebut, Unair sendiri telah menyiapkan protokol kesehatan agar pelaksanaan UTBK dapat berjalan aman dan lancar. Rinciannya adalah, peserta wajib melakukan pengecekan suhu tubuh, melakukan cuci tangan sebelum masuk ruangan, menggunakan masker, kemudian menggunakan sarung tangan saat ujian.
Kemudian, panitia juga akan mengatur jarak antrean dan telah mengatur jarak tempat duduk baik di ruang transit maupun ruang ujian, serta penyemprotan disinfektan di ruang ujian.
Advertisement