Deg-degan Kalau Stres, Ini Cara Mengatasinya
Beban berat banyak dihadapi siapa saja dalam situasi tak menentu akibat pandemi Covid-19 ini. Tentu dibutuhkan tempat konsultasi dalam menghadapi situasi kejiwaan dalam mengatasi situasi ini.
Karena itu, ngopibareng.id membuka ruang konsultasi gratis untuk siapa saja yang membutuhkan. Konsultasi psikologi ini diampu Dian Dwi Puspita A, S.Psi, MA, psikolog yang sehari-hari bekerja di RS BDH Surabaya.
Pertanyaan dan konsultasi bisa dikirim ke [email protected] atau [email protected]:
Dewi (Bukan Nama Sebenarnya), Guru dan Mahasiswi asal Sidoarjo
Assalamu 'alaikum Bunda.
Ijinkan saya curhat hehehe.
Seringkali, saya sebel, kemrungsung, dan pengen marah ketika dikejar-kejar tugas, terutama dari orang lain. Cara memintanya itu nggak tanya dulu saya sedang ngerjakan apa?. Dia langsung minta cepat. Ada juga teman yang nyuruh-nyuruh tanpa bilang tolong. Apalagi di musim pandemi semua materi dan laporan sekolah serba diketik dan online.
Padahal itu tugas masing-masing. Yang kesulitan itu utamanya para guru golongan senior yang kesusahan menggunakan komputer. Saya susah nolak. Padahal saya sendiri dobel tugas (guru kelas, administrasi sekolah, lalu dpt tugas kuliah juga).
Nah kalau sudah tertekan begitu, seringkali asam lambung naik, kepala berat, ada sensasi sesak nafas. Terkadang panik deg-degan dan keringat dingin. Saya pernah panik attack. Dan itu rasanya gak enak banget. Seperti lupa cara bernafas. Astaghfirullah.
Pertanyaanya:
1. Cara berdamai dengan diri, orang lain namun tugas tetap terselesaikan tanpa panik?
2. Bagaimana cara mengatasi anxiety? Sering kali takut mendengar suara burung, takut baca berita orang wafat, was was berlebihan? kadang2 masih muncul.
Waalaikumsalam.
Terima kasih atas pertanyaannya.
Mbak yang baik hati.
Jawaban pertanyaan pertama:
Memang tipe atau karakter orang dalam menyikapi suatu masalah itu berbeda-beda dan itu yang membedakan kenapa orang satu tidak mudah tertekan atau stres dalam menghadapi masalah dan yang satu tergolong orang mudah merasa tertekan atau stres jika menghadapi suatu masalah.
Tipe orang yg biasa tidak enak hati, sungkanan biasanya sering mengalami konflik batin ketika situasi yang ada bertentangan dengan adanya kepentingan lain, seperti cerita mbak tadi. Ketika dimintai tolong senior merasa tidak enak jika menolak sedangkan tugas sendiri masih menumpuk.
Untuk saat ini Mbak coba belajar untuk bersikap asertif meskipun itu tidak mudah. Namun jika sikap itu bisa dan biasa dilakukan maka lambat laun akan terbentuk juga.
Dalam menyampaikan keadaan kita ke orang lain jika kita tetap dgn nada baik dan santun InsyaAllah mereka akan mengerti.
Kedua, mencoba memprioritaskan tugas mana yang didulukan sebagai tanggungjawab pribadi dan mana yang bisa dilakukan setelahnya.
Ketiga setelah menyusun prioritas tugas Mbak tinggal satu persatu menyelesaikan tugas itu dengan tenang, tetap kerjakan tugas semaksimal mungkin dan semampu kita. Kita ada porsinya Jika memaksakan kehendak tanpa melihat kemampuan kita, maka yang terjadi adalah tekanan.
Nah tekanan ini yang bisa menimbulkan munculnya stress. Setiap kegiatan ada ukurannya Mbak. Misal, kita mau bekerja di depan komputer, berapa lama kita bisa bertahan dan kapan tubuh mulai protes. Ada saatnya diperlukan istirahat. Artinya kita tahu batasan kemampuan dan keadaan diri kita.
Jawaban Pertanyaan Kedua:
Biasanya cemas terjadi selain karena adanya unsur genetik atau tipe dari kepribadian kita yang pencemas dan pemikir, juga bisa karena disebabkan adanya trauma masa kanak-kanak. Tekananatau konflik batin dengan lingkungan luar atau situasi luar.
Karena itu, yang perlu dilakukan Mbak adalah:
Jangan biarkan pikiran kita kosong atau melamun. Sibukkan dengan berbagai kegiatan atau salurkan hobi seperti berkebun, berolahraga, memasak, dan lain-lain.
Biasanya orang cemas cenderung berpikir yang bukan-bukan. Terkadang cenderung tidak realistis. Misalnya, ada perasaan jangan-jangan nanti begini atau atau tubuh langsung merespon gemetar, keringat dingin, jantung berdebar jika melihat objek tertentu atau berita tertentu yg menjadi sumber kecemasannya. Oleh karena itu perlu dipahami dulu apa sumber dari kecemasan tersebut. Setelah itu cobalah berpikir realistis atau berpikir positif terhadap hal itu.
Coba lakukan relaksasi diri, tenangkan pikiran dan lakukan olah nafas, hal ini bisa dilakukan sewaktu-waktu atau saat kondisi cemas muncul. Manfaat dari rileksasi ini adalah dapat menenangkan pikiran sehingga kecemasan berkurang
Lakukan olah fisik atau olahraga agar metabolisme tubuh lancar dan badan menjadi fresh. Dalam badan yang sehat juga bisa membawa kesehatan psikis.
Kalau memiliki sahabat atau kerabat yang enak diajak cerita atau dipercaya bisa dijadikan tempat bercerita. Ini juga bisa untuk mengurangi ketegangan. Dan setelah semuanya dicoba dengan maksimal jika nanti rasa cemas ini masih belum juga berkurang ngan perlu konsultasi lebih lanjut. Sekian penjelasan dari saya semoga bisa membantu.Semangat dan salam sehat Jiwa.
Advertisement