Panik Anak Kelaparan Picu Orang Tua Hujat Walikota Mojokerto
Festival Anak Saleh 2022 di Kota Mojokerto viral di media sosial. Penyebabnya, acara yang dihadiri Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita itu molor dari jadwal. Bahkan, puluhan orang tua wali murid nekat menjemput paksa anak-anak mereka.
Puncak Festival Anak Saleh Tahun 2022 itu digelar di Aula Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada Kota Mojokerto lantai 4, pada Sabtu 5 November 2022. Acara digelar oleh Ikatan Guru TK (IGTK) Muslimat NU Kota Mojokerto. Peserta sekitar 600 sampai 800 anak. Terdiri dari anak-anak TK Muslimat NU se Kota Mojokerto.
Menurut undangan dari panitia penyelenggara, acara Festival Anak itu dimulai pukul 08.00 WIB. Para guru awalnya meminta para siswa-siswi TK Muslimat NU itu berkumpul di sekolah pukul 06.00 WIB. Mereka berangkat menggunakan angkot dari sekolah masing-masing.
"Tapi ada perubahan, pukul 06.30 WIB harus sudah berangkat menuju lokasi. Otomatis kan anak-anak harus kumpul lebih pagi, sekitar pukul 06.15 WIB sudah di sekolah," kata salah satu orang tua wali murid kepada Ngopibareng.id, Selasa 8 November 2022. Ia enggan identitasnya dibocorkan.
Anak-anak TK yang menjadi peserta di Festival Anak Saleh itu tidak boleh didampingi oleh para orang tua. Mereka didampingi para wali kelas masing-masing sekolah.
Pembukaan acara dimulai tepat sesuai undangan panitia. Yaitu, pada pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan membaca alquran dan dongeng. Para orang tua itu memantapkan anak-anak mereka melalui live streaming yang sudah di sediakan panitia.
Namun, usai sambutan dari panitia penyelenggara sekitar pukul 10.00 WIB, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari yang digadang-gadang hadir dalam acara tersebut belum juga tiba di lokasi.
Para orang tua yang melihat live streaming pun panik karena mereka mendapatkan kabar jika makanan ringan baru dibagikan pada pukul 10.00 WIB, usai sambutan panitia berlangsung.
"Jadwalnya itu kan selesai Pukul 10.30 WIB. Posisi anak-anak tidak dikasih snack tidak dikasih minum. Cuma dibawain minum dari rumah itu pun pasti habis. Usai sambutan dari panitia itu orang-orang sudah panik, lama minta jemput paksa. Terus live streaming diputus, jadi panik langsung jemput," jelas sumber.
Puluhan orang tua wali murid terpaksa mendatangi tempat diselenggarakannya Festival Anak Saleh itu. Mereka berniat menjemput paksa anak-anak mereka karena takut kelaparan. Sayangnya, upaya para orang tua itu gagal. Mereka dihadang Banser dan panitia penyelenggara.
"Pukul 11.45 WIB datang mau jemput. Saya panik soalnya ada kabar anak pingsan. Yang kedua sudah lewat makan siang anak saya biasanya pukul 11.00 WIB sudah rewel minta makan siang," ungkap sumber tersebut.
"Sampai lantai 4 (lokasi acara) pintu dijaga ketat oleh Banser. Tunggu ya masih ada Wali Kota masih belum selesai acaranya. Tunggu aja acaranya selesai tidak lama," tegasnya menirukan Banser.
"Terus panitia keluar minta pintu ditutup," lanjutnya.
Puluhan orang tua wali juga tertahan oleh Banser dan Satpam yang berjaga di pintu masuk. Mereka dilarang masuk meski mereka beralasan takut anak-anaknya kelaparan. "Di luar yang tidak boleh masuk banyak. Puluhan, itu yang saya lihat di pintu keluar," ujarnya.
Sumber menambahkan, sebelum para orang tua datang menjemput paksa anak-anak mereka. Para guru masing-masing sekolah berencana membubarkan kegiatan tersebut meski Ning Ita belum hadir.
"Kabarnya dari para guru sudah ada upaya membubarkan. Tapi waktu mau dibubarkan ada protokol dari walikota sudah ada di situ. Jadi tidak ada yang boleh keluar," ungkapnya.
Sebelumnya, Senin 07 November 2022 sosial media dihebohkan terkait Festival Anak Saleh 2022 di Kota Mojokerto yang diprotes para orang tua wali murid karena acara yang digelar molor. Terlambatnya kehadiran Walikota Ning Ita dituding netizen penyebab molornya acara tersebut dan membuat anak-anak menunggu lama.
Mencuatnya peristiwa itu berawal dari salah satu akun Tiktok bernama @bakeology.id mengunggah video berdurasi 0.14 detik yang memperlihatkan suasana acara. Video itu juga disertai subtitle atau teks keterangan yang menyebut para orang tua tidak boleh masuk dalam aula gedung di lantai 4 itu untuk mendampingi anak-anak mereka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid, mengatakan, acara tersebut dimulai pukul 08.00 WIB. Mereka para orang tua hadir di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Sementara Wali Kota Mojokerto dijadwalkan hadir pada pukul 11.00 WIB.
"Undangan yang saya terima jam 08.00 WIB, saya sudah hadir. Cuma Bu Wali datangnya kan siang. Ini anggap memang keteledoran saya sebagai kepala dinas," ucapnya.
Amin mengaku jika dalam acara tersebut, Walikota Mojokerto hanya sebagai tamu undangan. Meski begitu, Amin menyebut acara tersebut bukan kesalahan IGTK Muslimat NU selaku panitia penyelenggara. Ia meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang meresah kan para orang tua wali murid anak-anak TK Muslimat NU se Kota Mojokerto.
"Kami klarifikasi bahwa Bu Wali (Ning Ita) itu adalah undangan mas. Meminta maaf kepada masyarakat atas keterlambatan ini. Jangan salahkan Bu Wali, yang salah kami," terang Amin.
Amin tak menduga jika beberapa anak TK Muslimat NU yang hadir kelaparan karena tak sempat makan sebelum datang ke lokasi. Amin juga tak menampik jika para orang tua dilarang membawa bekal makanan ke lokasi.
"Karena sudah disiapkan. Tapi harusnya mereka sarapan. Tapi tidak apa-apa kami tidak menyalahkan, sebagai bahan evaluasi kami. Tapi logikanya jam 07.00 WIB masak belum sarapan (makan pagi)," ungkapnya.