Panglima TNI-Kapolri ‘Ngaji Kebangsaan’ di Nurul Jadid
Secara bersamaan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian berkunjung ke Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Selasa, 2 April 2019. Keduanya menjadi narasumber dalam acara Ngaji Kebangsaan di aula Universitas Nurul Jadid (Unuja) yang dihadiri ribuan santri dan mahasiswa.
Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri disambut Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, KH Muhammad Zuhri Zaini dan Rektor Unuja, KH Abdul Hamid Wahid. Hanya saja kegiatan Ngaji Kebangsaan itu tertutup bagi kalangan wartawan.
Para jurnalis dari media cetak, elektronik, dan online yang bertugas di Probolinggo pun dilarang masuk ke aula Unuja. “Kalau bisa jangan ambil gambar. Beliaunya tidak berkenan untuk diliput,” kata Dandim 0820 Probolinggo, Letkol (Infantri) Imam Wibowo kepada jurnalis yang sedang mengambil gambar saat Marsekal Hadi dan Jenderal Tito tiba di Pesantren Nurul Jadid.
Terkait tertutupnya kegiatan Ngaji Kebangsaan tersebut, Pasi Intel Kodim 0820 Probolinggo Kapten Slamet R. meminta maaf kepada para wartawan. “Kami meminta maaf, selain kegiatan ini tertutup bagi wartawan, juga tidak ada wawancara (untuk wartawan),” ujarnya.
Sementara itu KH Zuhri mengatakan, kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri di pesantrennya untuk memotivasi para santri dan mahasiswa. “Panglima TNI dan Kapolri memberikan pengarahan
untuk memotivasi para santri dan mahasiswa,” ujarnya.
KH Zuhri menegaskan, saat Ngaji Kebansaan, Kapolri dan Panglima TNI tidak menyinggung politik (praktis). "Mereka hanya menyampaikan apa yang menjadi tema kali ini, yakni ‘Ngaji Kebangsaan’,” katanya.
Yang jelas saat Ngaji Kebangsaan, awak media tak boleh memasuki aula Unuja. Bahkan, saat mau meninggalkan Ponpes Nurul Jadid, Kapolri tak mau untuk diwawancarai oleh media yang sedang menunggu sejak lama. (isa)