Panglima TNI Bantu 5.000 Relawan Uji Klinis Vaksin Merah Putih
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa berkomitmen mendukung uji klinis Vaksin Merah Putih yang dibuat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Untuk itu, ia akan membantu mencari lima ribu relawan untuk mengikuti uji klinis tahap tiga yang rencananya akan digelar bulan Maret 2022.
"Uji klinis tahap tiga kami siap bantu kami berusaha sekuat tenaga karena waktu lalu obat dari kami voulenteer-nya. Kami siap," kata Andika dalam pertemuan di Gedung Rektorat Unair, Surabaya, Jumat 4 Februari 2022.
Andika mengatakan, jika dukungan ini diberikan karena Vaksin Merah Putih ini adalah hasil pengembangan yang dilakukan oleh anak bangsa yang menjadi kebanggaan nasional.
Karena itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menginstruksikan kepada Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Nurcahyanto untuk segera melakukan koordinasi untuk persiapan uji klinis tahap tiga. Termasuk ikut mencari relawan.
"Pangdam akan laporan ke saya, kami akan gunakan cara persuasif supaya mereka punya keikhlasan membantu riset ini. Ini sekaligus membantu mengurangi beban pemerintah terkait pengadaan vaksin," ujarnya.
Ia mengaku, bukan perkara mudah untuk mencari lima ribu relawan. Pasalnya, sesuai ketentuan peserta uji klinis ada orang yang tidak pernah mendapat vaksin virus corona atau Covid-19.
"Bukan hanya tentara tapi keluarga besar kami juga. Kalau di Jawa Timur ada kantong-kantong yang capaian vaksin masih rendah akan kita datangi secara persuasif. Kami akan berusaha," pungkasnya.
Sementara itu, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih selaku koordinator riset Vaksin Merah Putih Unair mengatakan, akan segera melakukan uji klinis fase satu dalam waktu dekat.
"Untuk fase satu dalam waktu dekat ya karena kita masih menunggu keputusan dari BPOM. Memang sudah clinical lot (produksi untuk uji klinis) tapi kita tunggu keputusannya kapan," ujarnya.
Nyoman mengatakan, di tiap fase tersebut jumlah yang dilakukan uji klinis berbeda sesuai ketentuan yang ada. Untuk fase pertama 100 orang, fase kedua 400 orang, dan fase ketiga lima ribu orang.