Pangkostrad Dudung Abdurachman, dari Sikat FPI dan Debt Collector
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi sejumlah perwira tinggi di tubuh TNI. Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Mayjen Dudung Abdurachman diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang dipromosikan menjadi Kasum TNI. Jabatan Kasum TNI sebelumnya diisi oleh Letjen Ganip Warsito yang baru dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Letjen Doni Monardo yang telah memasuki masa pensiun, pada 1 Juni mendatang. Sementara itu, jabatan Pangdam Jaya akan diisi oleh Mayjen Mulyo Aji. Jenderal bintang dua ini sebelumnya menjabat Aspers KSAD.
Mayjen Dudung Abdurachman akan naik pangkat bintang tiga atau Letjen setelah diangkat menjadi Pangkostrad. Mayjen Dudung Abdurachman menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 2020.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan tingkat keterisian pasien di RSD Wisma Atlet saat ini menurun signifikan. Jokowi menyebut keberhasilan itu berkat kerja sama Gubernur DKI Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Dudung Abdurachman Vs FPI dan Debt Collector
Selama menjabat Pangdam Jaya, Dudung Abdurachman dikenal terdepan dalam mengawal pemerintah RI yang telah memutuskan Front Pembela Islam (FPI) jadi organisasi terlarang.
Pada November 2020 silam, Dudung Abdurachman memerintahkan prajurit Kodam Jaya untuk mengawal dan membantu kepolisian serta Satpol PP menurunkan atribut-atribut FPI serta baliho bernuansa Rizieq Shihab di wilayah ibu kota RI. Itu pun termasuk di wilayah Petamburan yang dikenal sebagai markas FPI sejauh ini.
Kemudian, pada tahun ini, nama Dudung Abdurachman kembali mencuat setelah mengeluarkan ancaman keras terhadap para penagih utang (debt collector) yang kerap beroperasi dengan kekerasan di wilayah Jakarta. Ketegasan itu dilayangkan Dudung Abdurachman setelah salah satu prajurit Kodam Jaya membantu seorang pengendara yang dikepung segerombolan debt collector di Jakarta Timur.
Profil Dudung Abdurachman
Dudung Abdurachman resmi memimpin Kodam Jaya sejak dimutasi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada 27 Juli 2020. Ia menggantikan Mayjen Eko Margiyono yang dipromosikan jadi Pangkostrad lalu naik pangkat jadi Letnan Jenderal. Dudung Abdurachman yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988 itu mulanya dikenal sebagai prajurit dari satuan infanteri atau baret hijau.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung Abdurachman pernah mengemban sejumlah jabatan di berbagai tingkatan pangkat. Ia diketahui pernah menjabat Dandim 0406/Musi Rawas hingga Dandim 0418/Palembang. Kemudian pada 2011, Dudung Abdurachman dimutasi dan menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana. Setahun berselang, Dudung Abdurachman lantas menduduki jabatan Danrindam II/Sriwijaya.
Setelahnya, Dudung Abdurachman dimutasi menjadi Komandan Detasemen Markas (Dandema) Mabes TNI. Lalu, pada 2015, Dudung Abdurachman menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Militer.
Satu tahun kemudian, Dudung Abdurachman ditunjuk menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI AD. Posisi tersebut dijabat Dudung Abdurachman selama satu tahun, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Waaster KSAD.
Pada 2018, Dudung Abdurachman kembali ke Akademi Militer untuk menjabat sebagai gubernur. Lepas dari jabatan Gubernur Akmil itu, dia pun menjabat Pangdam Jaya/Jayakarta menggantikan Eko Margiyono yang dipromosi jadi Pangkostrad. Dengan demikian, sekali lagi Dudung Abdurachman menggantikan posisi yang ditinggalkan Eko Margiyono.
Advertisement