Pangeran Fahd bin Turki Dihukum Mati! Ini Fakta Kudeta - Korupsi
Fahd bin Turki bin Abdulaziz, seorang pangeran senior Kerajaan Arab Saudi, telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer. Dia menjadi panglima tertinggi pasukan Saudi dalam perang Yaman.
Dia dituduh melakukan pengkhianatan dengan mencoba mengudeta Raja Salman bin Abadulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS).
Vonis mati itu diungkap salah satu kerabatnya yang berbicara dengan syarat anonim kepada Institute for Gulf Affairs (IGA) yang berbasis di Washington, DC. Belum diketahui kapan vonis mati dijatuhkan, namun laporan IGA diterbitkan 27 Juni 2021.
Keponakan Raja Salman
Pangeran Fahd adalah keponakan Raja Salman. Sumber tersebut berbagi dengan IGA pesan teks yang diterima dari seorang mantan pejabat senior di Riyadh, yang mengatakan Pangeran Fahd didakwa dengan pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati.
Terjerat Kasus Korupsi
Pangeran Fahd ditangkap pada bulan September 2020 atas tuduhan korupsi bersama dengan putranya, Pangeran AbdulAziz yang merupakan wakil gubernur wilayah AlJouf.
Dalam kasus ini, Raja Salman mencopot komandan pasukan gabungan koalisi Arab Saudi di Yaman, Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al Saud dan membebaskan anaknya, Pangeran Abdulaziz bin Fahd dari jabatannya sebagai wakil gubernur wilayah Al-Jouf. Demikian dilansir Aljazeera.com.
Ketika itu, Raja Salman mengeluarkan dekrit kerajaan tentang pencopotan komandan pasukan gabungan koalisi Saudi di Yaman dan pembebasan tugas wakil gubernur al-Jouf atas tuduhan terlibat korupsi. Bapak dan anak ini selanjutnya menjalani pemeriksaan oleh komisi anti-korupsi. Empat perwira militer Arab Saudi lainnya juga dalam pemeriksaan terkait masalah korupsi.
Keputusan Raja Salman itu didasarkan pada surat dari putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS kepaa Nazaha, komisi anti korupsi agar menyelidiki transaksi keuangan yang mencurigakan di kementerian pertahanan.
Korupsi Berlimpah
Dalam masalah terkait, Institute for Gulf Affairs (IGA) memperoleh lusinan dokumen rahasia Arab Saudi yang merinci transfer lebih dari 100 plot perumahan di Riyadh kepada empat anak Pangeran Fahd bin Turki.
Dokumen yang bocor dari Kementerian Kehakiman Arab Saudi menunjukkan bahwa hampir satu kilometer persegi tanah diberikan kepada empat anak Fahd din Turki pada tahun 2014 pada masa pemerintahan kakek mereka; Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud.
IGA dalam laporannya berjanji akan mengeluarkan laporan khusus mengenai hal tersebut.
Tugas Serius MBS
Kasus ini menandai tindakan tegas terbaru dari pemerintahan MBS memberangus korupsi di dalam tubuh kerajaan. Namun upaya MBS memberangus korupsi dikritik sebagai upaya menyingkirkan pesaingnya demi mempertahankan kekuasaan, mengendalikan aparat keamanan negara dan menekan perbedaan pendapat.
Penggantinya, Letjen Mutlaq bin Salim bin Mutlaq al-Azima
Pangeran Fahd, komandan pasukan gabungan koalisi Arab di Yaman merupakan anak dari mantan wakil menteri pertahanan dan penerbangan. Dia merupakan anak ke 21 dari Raja Abdul Aziz, pendiri negara Arab Saudi.
Letnan Jenderal Mutlaq bin Salim bin Mutlaq al-Azima dikabarkan akan menggantikan Pangeran Fahd menempati posisi itu.
Karir Militer Fahd bin Turki
Fahd bin Turki yang bergabung dengan militer Arab Saudi pada tahun 1983, menerima pelatihan operasi khusus di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, dan dipromosikan mendapat pangkat letnan jenderal sebelum dipindahkan dan ditangkap tahun lalu.
Isti Pangeran Fahd adalah Putri Abeer binti Abdullah. Dia adalah putri almarhum Raja Abdullah, yang telah diasingkan di Skotlandia sebelum penangkapan suami dan putranya tahun lalu.
Dia, kata sumber di Saudi, mengendalikan miliaran dolar di berbagai kepemilikan di seluruh dunia. Sumber itu menambahkan bahwa hukuman mati adalah upaya untuk merebut kembali uangnya.
Setelah kematian Raja Abdullah, hampir semua putra dan putrinya ditangkap atau kekayaan mereka diambil dalam apa yang dikatakan pemerintah Arab Saudi sebagai pembersihan anti-korupsi.
Pemerintah Kerajaan maupun otortitas hukum Arab Saudi belum berkomentar atas vonis mati Pangeran Fahd seperti yang dilaporkan IGA.
Advertisement