Pangeran Alwaleed Dibebaskan, Saham Perusahaannya Langsung Melonjak
Salah satu orang terkaya di dunia, Pangeran Al-Waleed bin Talal, telah dibebaskan hari Minggu 28 Januari 2018 kemarin, setelah lebih dari dua bulan ditahan dalam pembersihan anti-korupsi di Arab Saudi.
Dia dibebaskan setelah membayar denda yang disetujui oleh jaksa penuntut negara, kata seorang pejabat.
Pangeran Al-Waleed ditahan bulan November lalu oleh tim anti korupsi yang diketuai sepupunya sendiri yaitu Pangeran Mohammed bin Salman yang juga Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi.
Lebih dari 200 pangeran dan 150 politisi dan pengusaha kaya ditahan di hotel Ritz Carlton di Riyadh. Hotel mewah ini tutup selama digunakan untuk menahan para pangeran, dan akan dibuka lagi untuk umum tanggal 14 Februari.
Pangeran Al-Waleed adalah tahanan paling terkenal yang telah dibebaskan sejauh ini. Berbicara kepada kantor berita Reuters sebelum dibebaskan, dia mengatakan bahwa tidak ada tuduhan yang diajukan kepadanya dan menyatakan dukungannya kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Al-Waleed adalah multi-miliarder, memiliki beragam kepentingan bisnis di seluruh dunia, termasuk kepemilikan di City Bank, Twitter dan Apple.
Pada bulan November, Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sekitar 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp 238 triliun, membuatnya menjadi orang terkaya ke-45 di dunia. Meskipun sedang dalam tahanan, apalagi setelah dibebaskan, Alwaleed tetap akan memimpin perusahaannya, Kingdom Holding.
Tokoh terkenal lainnya yang telah dibebaskan termasuk Waleed al-Ibrahim, kepala jaringan televisi MBC, dan Khalid al-Tuwaijiri, mantan kepala istana kerajaan.
Mereka telah membayar penyelesaian keuangan yang substansial, kata beberapa laporan - meski jumlahnya belum dipublikasikan.
Pangeran Miteb bin Abdullah, yang dibebaskan pada akhir November, dipercaya telah membayar denda lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekitar 1,35 triliun.
Pemberantas korupsi yang dilakukan Pangeran Mohammed bin Salman memicu kontroversi di Timur Tengah, karena banyak yang menganggap itu adalah cara putra Raja Salman itu memuluskan jalan dia menggantikan ayahnya. Karena dalam konstitusi Arab Saudi, sebenarnya yang berhak menggantikan raja adalah adik raja.
Dalam perkembangannya, saham Kingdom Holding milik Pangeran Al-Waleed bin Talal melonjak setelah dia dibebaskan, Minggu kemarin, menyusul penahanannya selama tiga bulan.
Harga saham perusahaan itu, yang 95 persen di antaranya milik Pangeran Al-Waleed, menguat 10 persen di awal perdagangan pekan ini, kembali ke tingkat awal sebelum penangkapan sang pangeran.
Harga saham merosot tajam ketika Pangeran Al-Waleed ditangkap pada November dalam upaya antikorupsi yang dilakukan pemerintah.
Pangeran Al-Waleed merupakan tahanan paling terkemuka di antara 350 tersangka yang ditangkap, termasuk sejumlah taipan bisnis dan menteri, yang ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh.
Kingdom Holding telah menjadi salah satu investor Arab Saudi paling penting di perusahaan teknologi Amerika Serikat Apple dan jejaring media sosial Twitter. (ant/nis)