Pangdam V/Brawijaya: Surabaya Sudah Mendekati Pemberlakuan PSBB
Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi mengatakan bahwa, Kota Surabaya pada saat ini sudah mendekati pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu contohnya adalah adanya pelarangan berkumpul, pelarangan keluar rumah, hingga penutupan akses di beberapa titik jalan raya.
Menurutnya, jika nanti Kota Surabaya akan melaksanakan PSSB, ia berharap semua lini bisa dipikirkan dengan matang dan bekerjasama untuk mengatur permasalahan PSBB tersebut. Mulai dari bidang kesehatan, fasilitas umum, dan lain sebagainya.
“Kalau kita lihat semacam ini kondisinya, kan sudah mulai mendekati PSBB yang dilaksanakan oleh daerah-daerah lain. Namun apakah dengan penambahan ini fasilitas kesehatan juga mampu untuk menangani ini? Ini akan menjadi pemikiran kita semua. Jadi sekali lagi intinya, saya mohon kepada kita semua untuk sama-sama meningkatkan partisipasi kita untuk mengatur permasalahan kita ini,” kata Wisnoe Prasetja, Rabu 15 April 2020 di Gedung Negara Grahadi, saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan konferensi pers persebaran pasien covid-19 di Jawa Timur.
Selain itu, Wisnoe Prasetja juga mengingatkan kepada seluruh warga Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya untuk aktif dalam menanggapi penyebaran virus Covid-19 yang sudah meluas. Ia meminta mulai dari tingkat camat, lurah, RT/RW hingga tokoh masyarakat, bahu membahu meningkatkan kepedulian di wilayahnya masing-masing.
“Perlu partisipasi aktif seluruh warga untuk menanggapi masalah virus korona ini secara bersama-sama. Kalau kita melihat trend perkembangan yang semakin meningkat ini memang menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan partisipasi dari kita semua dan adanya satu garis komando. Apa yang menjadi kebijakan dari pimpinan di daerah ini hendaknya juga bisa secara berjenjang dipahami bersama. Semuanya satu pemikiran satu visi satu gerak langkah,” terang dia.
Dalam penilaian Wisnoe Prasetja, masih banyak tempat-tempat yang didatangi oleh banyak orang. Seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga warung kopi. Padahal saat ini, Kota Surabaya merupakan wilayah terjangkit nomor satu di Jawa Timur.
“Kalau kita masih melihat suasana yang masih ramai pertamanya di Kota Surabaya ini juga menimbulkan keprihatinan sendiri. Oleh karenanya, dengan penjelasan ini mudah-mudahan kita semua nanti tergerak, kemudian berusaha semuanya untuk membatasi penyebaran ini. Supaya kita semua bisa segera dapat mengatasi wabah virus yang ada di Jawa Timur dan di daerah Surabaya ini,” pungkasnya.