Pangdam V Brawijaya Akan Selidiki Oknum TNI di Video yang Viral
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetja mengatakan akan melakukan penyelidikan atas dugaan keterlibatan anggotanya saat terjadi pengepungan di Asrama Mahasiswa Papua, di Jalan Kalasan Surabaya. Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respon video viral di media sosial yang menuding ada oknum TNI terlibat.
Dalam viral tersebut, bahkan anggota TNI itu diduga mengatakan 'monyet'. Perkataan monyet ini dituding sebagai ungkapan yang mengandung unsur Suku Agama Ras Antargolongan (SARA).
Wisnoe mengatakan pihaknya akan mendalami keterlibatan oknum TNI yang mendatangi Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya. Dugaan keterlibatan anggota TNI ini terlihat dari video berdurasi 44 detik tersebut yang beredar di media sosial. Wisnoe memastikan ia akan mengecek sosok oknum TNI di video tersebut.
"Belum tahu pasti tapi sepertinya itu memang seragaman ya, seragam militer. Saya juga baru datang dari Baturaja, nanti akan saya dalami," kata Wisnoe usai acara cangkrukan bersama Forkopimda Jawa Timur serta perwakilan BEM Mahasiswa Jatim di Rumah Dinas Kapolda Jatim Jalan Bengawan, Surabaya, Selasa 20 Agustus 2019 malam.
Wisnoe juga menyebut pihaknya akan menilik dahulu apakah oknum tersebut memang benar anggota TNI atau oknum yang menyamar.
"Nanti saya lihat dulu ya itu videonya saya belum lihat karena saya baru datang," imbuhnya.
Dia mengatakan jika ditemukan ada anggota TNI yang terlibat, Wisnoe tak akan segan memberikan sanksi sesuai prosedur yang berlaku.
"Ya kita berikan sanksi, akan kita berikan sanksi ya kalau itu memang tidak sesuai dengan prosedurnya," pungkasnya.
Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Letkol Arm Imam membantah adanya aparat TNI yang dianggap berkata rasial kepada mahasiswa Papua di asrama tersebut.
Imam menjelaskan bahwa ucapan rasial yang ada di dalam video harus dibuktikan terlebih dahulu. Ia beralasan jika situasi pada saat itu memang sedang crowded, sehingga asal suara yang mengatakan 'monyet' bisa berasal dari mana pun.
"Dalam video pendek tersebut, juga tak jelas asalnya suaranya dari mana. Bisa jadi suara dari kerumunan massa yang di belakangnya atau dari arah yang lain. Situasinya sangat crowded saat itu," kata Imam kepada ngopibareng.id
Dalam acara cangkrukan ini hadir para pejabat Forkompimda Jatim yakni Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil Dardak, Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho serta perwakilan mahasiswa Papua yang ada di Surabaya.