Panen Nilai Buruk, Pemkab Jember Akan Kembangkan Aplikasi J-MBAKO
Dinilai tak berguna, aplikasi J-MBAKO mendapat respons buruk di Play Store android. Merespons tersebut, Pemkab Jember berjanji akan mengembangkan aplikasi pembayaran pajak daerah itu agar memiliki nilai fungsi untuk masyarakat.
Para operator dan perwakilan notaris PPAT melakukan rapat bersama di Balroom Hotel Luminor, Kecamatan Kaliwates membahas strategi pengembangan aplikasi J-MBAKO, Selasa, 04 Juli 2023.
Kepala Bapenda Jember Hadi Sasmito mengatakan, aplikasi J-MBAKO tidak kalah kualitasnya dengan aplikasi yang lain. Hanya saja hingga saat ini para stakeholder masih belum banyak yang memahami terkait dengan penggunaannya.
Aplikasi J-MBKO juga kurang familiar bagi masyarakat Jember pengguna android. Masyarakat banyak yang mengira J-MBAKO hanya bisa untuk melakukan pembayaran PBB saja.
“Masih banyak masyarakat mengira J-MBAKO untuk pembayaran PBB saja. Padahal, masih banyak ruang dan fitur yang bisa dimanfaatkan para notaris atau PPAT,” kata Hadi.
Karena itu, Bapenda memiliki kepentingan untuk meningkatkan kapasitas J-MBAKO. Selain itu, Bapenda juga berharap operator notaris, PPAT, dan operator kecamatan kedepannya bisa memaksimalkan fungsi J-MBAKO.
Lebih jauh Hadi berharap aplikasi J-MBAKO dapat mendongkrak penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sebab, tanpa aplikasi khusus penerimaan PAD sektor BPHTB akan terlambat dan tidak sesuai target.
“Harapannya, hari ini dapat dituntaskan dan selanjutnya pihaknya bakal tetap membuka ruang. Misal ada kendala terkait dengan aplikasi J-MBAKO,” pungkas Hadi.
Dianggap Tak Berguna
Diketahui, aplikasi J-MBAKO diluncurkan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto pada bulan Februari 2022 lalu. Berdasarkan tampilan di Play Sore, aplikasi J-MBAKO telah diunduh kurang lebih 1.000 kali dengan 64 ulasan.
Namun, sejak awal diluncurkan di Play Store, aplikasi berukuran 2,5 MB tersebut banyak menuai komentar negatif.
Aplikasi yang dinilai buruk tersebut bahkan lebih banyak mendapatkan bintang 1. Tak hanya itu, beberapa pengguna juga menyatakan langsung mencopot aplikasi tersebut dari perangkatnya.
Hal senada juga disampaikan dosen Fakultas Ilmu Komputer Unej, Beny Prasetyo. Dalam acara Ngopi Bareng bersama Media pada tanggal 16 Juni 2023 lalu, Beni menyampaikan bahwa J-MBAKO kurang berguna. Sebab hanya menawarkan informasi, tidak bisa dipakai untuk membayar pajak secara daring.
Pengelola J-MBAKO sejauh ini belum melakukan kerja sama dengan perbankan dan penyedia layanan uang digital. Sehingga pengguna hanya bisa mencetak struk tagihan pajak yang itu bisa dilakukan di mesin ATM dan beberapa aplikasi yang lebih bagus.
“J-MBAKO tidak bisa dipakai untuk membayar tagihan pajak secara daring. Sehingga masyarakat tetap membayar pajak secara offline,” kata Beny.