Panen Jagung Melimpah Maret-April, Kementan: Cegah Harga Anjlok
Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Indonesia akan mengalami panen raya jagung pada Maret hingga April. Hasil panen diperkirakan mencapai 4,05 juta ton. Kementan meminta agar Bulog dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), mampu serap jagung agar harga tak anjlok.
Panen Raya Jagung
"4,05 juta ton, itu data BPS, kita pegang datanya. Kami meminta Bulog untuk melakukan penyerapan secara maksimal,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 17 Maret 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, panen jagung pada Maret diperkirakan mencapai 2,29 juta ton di lahan 405 ribu hektare. Sedangkan pada April, panen jagung diperkirakan mencapai 1,76 juta ton pada luas lahan 318 ribu hektare.
Panen jagung disumbang sejumlah kabupaten di seluruh Indonesia. Antara lain di Tuban 42.811 hektare, Bone 39.131 hektare, Lampung Timur 35.905 hektare, Lampung Selatan 33.940 hektare, Bima 29.178 hektare, Dompu 28.895 hektare, Sampang 28.152 hektare, Pamekasan 22.086 hektare, Lampung Tengah 19.122 hektare dan Sumbawa 18.363 hektare.
Selanjutnya potensi luas panen jagung April terbesar tersebar di 10 kabupaten, yaitu Sumbawa 39.632 hektare: Bima 29.957 hektare; Gunung Kidul 26.899 hektare; Dompu 17.060 hektare; Lampung Tengah 15.202 hektare; Wonogiri 15.200 hektar; Boalemo 12.280 hektare; Lampung Timur 12.030 hektare; Jeneponto 11.997 hektare; dan Malang 9.719 hektare.
Jaga Harga Tak Anjlok
Panen raya pada Maret dan April menurut Suwandi dipastikan mampu menjaga ketahanan pangan jagung di Indonesia. Namun dampak yang perlu dipikirkan adalah menjaga agar harga panen jagung dari petani tak turun.
Sebab tak jarang, petani berteriak mengeluhkan harga yang terjun bebas di tengah panen raya. Harga sebelumnya mencapai Rp2.500 hingga Rp4.000 per kilogram. Suwandi meminta agar Bulog dan GPMT mampu menyerap panen jagung petani, agar harga tak anjlok.
Sementara sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan siap menyerap jagung dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar 4.200 per kilogram, dikutip dari Antara.
Namun jika terdapat jagung dengan harga di bawah HPP, tetapi telah memenuhi kriteria mutu yang ditetapkan, seperti kadar air maksimum 15 persen, maka pihaknya akan siap membeli jagung tersebut dengan harga Rp4.200 per kg, tidak peduli berapapun jumlahnya.