Panen, Beras Premium di Bojonegoro Naik hingga Rp17.500 per Kg
Harga beras premium di Kabuaten Bojonegoro Kembali naik, setelah akhir Februari 2024 lalu sempat turun. Kini justru beras naik bahkan kenaikannya paling tinggi dari harga sebelumnya terhitung pada Minggu 17 Maret 2024.
Data di Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, dilihat dari harga di 28 kecamatan, harga beras premium tidak sama. Harga terendah beras premium yaitu 16.000 per kilogram hingga tertinggi Rp 17.500 per kilogramnya. Dilihat dari kenaikannya, ini adalah yang tertinggi harga beras selama ini.
Tiga kecamatan di Bojonegoro yang harga beras premium naik, yaitu di Kecamatan Padangan, seharga Rp 17.500 perkilogram. Kemudian di Kecamatan Gondang dan Gayam, masing-masing harganya Rp 17.000 per kilogram. Sisanya di kecamatan lain, harganya paling rendah Rp 16.000 hingga Rp 16.500 per kilogramnya.
Pantauan harga beras di pasar tradisional di Kota Bojonegoro, tak jauh berbeda, yaitu di kisaran Rp17.00 per kilogram untuk beras premium. Seperti di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Pasar Banjarejo, dan Pasar Pariwisata Kecamatan Kota Bojonegoro.
Padahal, di sejumlah tempat di Kabupaten Bojonegoro, kini Tengah panen raya tahap pertama mulai akhir Februari hingga Maret 2024 ini. Daerah yang panen, di antaranya di Kecamatan Kanor, Kapas, Dander, Sumberejo, Baureno, Kalitidu, Padangan dan beberapa kecamatan lain—terutama persawahan di pinggir Sungai Bengawan Solo. “Ya, bulan ini memang panen,” ujar Taufik, petani asal Kecamatan Kapas, pada ngopibareng.id, Minggu 17 Maret 2024.
Naiknya harga beras premium di tengah panen ini, bisa jadi karena dampak dari banjir yang terjadi 10 hari lalu. Puluhan hectare tanaman padi di areal persawahan tergenang banjir. Seperti di persawahan di Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Kanor—daerah yang selama ini jadi lumbung padi di Kabupaten Bojonegoro.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro hingga kini masih melakukan pendataan jumlah tanaman padi yang tergenang akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
Advertisement