Pandemi Tak Pengaruhi Permintaan Ketupat dan Lepet di Jombang
Hari Raya Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha makanan olahan. Salah satunya produsen ketupat dan lepet di Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pesanan ribuan ketupat dan lepet terus berdatangan. Hal itu, seperti tidak terpengaruh pandemi yang terjadi sekarang ini.
Seger, 42, produsen ketupat dan lepet mengatakan, hari kedua lebaran sampai hari ketujuh adalah puncak datangnya pesanan ketupat dan lepet. Bukan lagi ratusan, namun sudah ribuan biji.
“Setiap lebaran memang selalu menerima pesanan ketupat dan lepet,” ucapnya, Rabu 19 Mei 2021.
Runtin Produksi Ketupat
Ia mengungkapkan selama empat tahun terakhir dirinya beserta keluarga rutin memproduksi ketupat dan lepet untuk dijual ke beberapa pasar seperti Pasar Cukir, Gudo, dan Bandung.
Namun ada juga pesanan yang datang dari tetangganya sendiri. Sampai hari ini, pesanan yang masuk sudah mencapai 1.700 biji ketupat dan lepet.
“Setiap hari selalu ada pesanan masuk. Hari pertama buka saat lebaran kedua pesanan yang masuk ada 400 biji. Hari kedua produksi 600 biji dan hari ketiga ada 700 biji. Masih ada sekira 1.200 biji lagi yang masih proses,” tuturnya.
Baginya, pandemi tidak mempengaruhi pesanan ketupat. Sebab tradisi ini masih melekat kuat di masyarakat, dan hukumnya ‘wajib’ untuk dirayakan.
Lepet dalam Jumlah Beragam
“Ketupat dan lepet setiap tahun selalu ada pesanan. Tahun lalu juga masih ramai,” imbuhnya. Para pemesan ketupat dan lepet juga dalam jumlah yang beragam.
“Pemesan biasanya pedagang di pasar. Setiap pesanan yang datang ratusan biji, 100 ketupat dan 100 lepet. Satu ikat ketupat isi 10 biji. Harganya 20 ribu per ikat, per bijinya 2 ribu begitupun dengan lepetnya,” bebernya.
Produksi ketupat dan lepet yang dilakukan Seger juga manual. Seperti pada umumnya, janur dan bahan dasar beras disiapkan Seger untuk memulai produksi. Beras yang sudah dicuci dimasukkan ke janur, lalu direbus dengan menggunakan 3 panci sekaligus.
Selama proses perebusan, Seger menggunakan tabung elpiji 3 kilo setiap pancinya. Dalam sehari ia dapat menggunakan lebih dari tiga tabung gas. Setelah selesai, anak laki-laki semata wayang Seger yang bertugas mengantar pesanan ketupat dan lepet ke pemesan setiap pagi.
“Rebusnya pakai tiga panci, ukuran sedang dan satu ukuran besar. Direbus selama 6 jam. Lepas enam jam ketupat dan lepet diantar ke beberapa pasar menggunakan sepeda motor. Pakai rengkeng kanan dan kiri,” tuturnya.