Dampak Pandemi, Mahasiswa Unisma Malang Desak Keringanan SPP
Ribuan mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, menuntut adanya keringanan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) pada semester ini. Sebab, pihak rektorat Unisma sudah memutuskan aktivitas belajar-mengajar pada semester ini dilakukan secara virtual atau daring.
Aliansi yang tergabung dalam Gerakan Aksi Menuntut (Geram) Unisma tersebut sudah melakukan polling. Dari hasil polling tersebut didapatkan bahwa sebanyak menjaring 1.050 responden. Hasilnya sebanyak 1.015 responden menyatakan ingin ada penurunan SPP.
"Permohonan pemotongan SPP dengan persentase setidaknya sebesar 50 persen. Banyak orang tua mahasiswa yang terdampak Covid-19 dan pendapatannya berkurang. Kuliah daring kan tidak banyak menggunakan fasilitas kampus," ujar Humas Aksi Aliansi Geram Unisma, Achmad Najib Ad-Daroin pada Minggu 17 Januari 2021.
Selain itu ujar Najib, alasan mahasiswa melakukan penurunan SPP, disebabkan karena bantuan subsidi kuota dari Kemendikbud tidak bisa meng-cover kebutuhan mahasiswa.
Najib mengatakan, dari 50 GB yang disediakan, hanya 5 GB yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses kuliah daring melalui Zoom. Sementara 45 GB sisanya hanya bisa digunakan untuk chatting.
"Sebab, tidak semua mahasiswa mendapat bantuan paket data dari pemerintah. Bagi yang dapat pun masih tidak cukup untuk meng-cover seluruh kebutuhan kuliah daring, karena kuota multimedia yang hanya bisa dipakai sebagian kecil saja," katanya.
Maka dari itu ujar Najib, pada hari ini Minggu 17 Januari 2021, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Geram Unisma melakukan aksi untuk menuntut adanya keringanan SPP pada semester genap tahun 2021, ini.
"Sementara penurunan SPP untuk semester ini belum ada kejelasan," ujarnya.