Pandemi, Ribuan Buruh ini Protes Minta Kenaikan Upah
Ribuan pekerja di Portugal melakukan aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah dan aksi nyata dari pemerintah untuk mencegah PHK akibat pandemi.
Selama unjuk rasa damai yang dikoordinasi oleh serikat buruh terbesar di Portugal, CGTP, buruh menggunakan masker dan berdiri dengan menjaga jarak fisik. Mereka menuntut negara sosialis tersebut untuk meningkatkan gaji dari 636 eruo menjadi 850 euro. Gaji di Portugal diketahui menjadi yang terendah di antara negara Eropa Barat.
"Hak pekerja dkurangi secara perlahan," kata Anabela Vogado, dari Serikat Buruh CESP. Sambil berjalan menuju Alun-alun Lisbon ia menambahkan, "ketakutan atas pandemi tak boleh merampas hak kami," katanya.
Diketahui pengangguran di Portugal meningkat hingga 400 ribu pada Agustus. Jumlah ini melonjak tiga kali lebih banyak dibanding Agutus tahun lalu.
Di selatan wilayah Algarve, yang banyak bertumpu pada sektor pariwisata, jumlah pengangguran meningkat 177 persen pada Agustus dibanding tahun lalu. "Mengapa ada banyak uang untuk mendukung perusahaan dalam bentuk investasi dan moratorium, tapi tak ada keberanian untuk menghentikan pemecatan buruh?" kata Luis Batista, yang terlihat menahan amarah.
Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Antonio Costa, memperkenalkan sejumlah upaya untuk mendukung bisnis, termasuk pinjaman dari negara dan penundaan sejumlah pajak.
Pemerintah juga memperkenalkan skema berhenti sementara. Skema ini membolehkan perusahaan untuk meliburkan karyawannya sementara atau mengurangi jam kerja, untuk mencegah PHK. Namun para pengunjukrasa merasa upaya yang dilakukan belum mencukupi.
"Pemerintah kami sebagian besar mendukung perusahaan dan melupakan buruhnya," kata pembuat gelas, Pedro Milheiro. "Dukungan lebih banyak sangat dibutuhkan," katanya. (Rtr)