Pandemi, Populasi Pedagang Hewan Kurban Turun 50 Persen di Kediri
Jelang pelaksanaan Idul Adha pada 31 Juli 2020 nanti, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur mencatat adanya penurunan jumlah populasi pedagang hewan kurban. Data ini baru diketahui ketika melakukan sidak di sejumlah tempat pedagang hewan kurban di wilayah Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Kepala Seksi Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (Keswan Kesmavet) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Kediri, drh. Pujiono menyebut
jumlah populasi pedagang hewan kurban di kota Kediri saat ini diperkirakan mengalami penurunan sekitar 50 persen.
"Sampai saat ini mau menjelang hari H, baru ditemukan dua titik pedagang hewan kurban. Satu titik sudah ada isinya, sementara satu lainnya masih kosong. Jumlah penjualnya diperkirakan menurun 50 persen. Padahal tahun sebelumnya ada 16 titik," papar drh. Pujiono, Rabu 22 Juli 2020.
Penurunan jumlah pedagang ini diperuntukkan hanya untuk pedagang hewan kurban jenis kambing saja. Sementara untuk pedagang hewan kurban jenis sapi masih tetap sama seperti tahun lalu.
Faktor yang melatarbelakangi turunnya jumlah populasi pedagang hewan tersebut, tidak lepas dari kondisi pandemi Covid 19 saat ini yang dampaknya juga berimbas pada aspek ekonomi.
Tidak hanya itu, ada juga salah satu panitia kurban yang terpaksa meniadakan kegiatan pelaksanaan penyembelihan tahun ini
"Sudah yang ingin kurban, sudah ada hewan kurban, sudah ada uangnya. Tapi panitia kurban tidak berani melaksanakan. Ini juga ada fenomena seperti itu. Perlu antisipasi, tetap kurban tapi tahun depan," kata dia.
Pujiono menambahkan, di samping telah melakukan pemantauan terhadap keberadaan sejumlah pedagang hewan kurban. Pihaknya juga telah berkordinasi dengan Rumah Potong Hewan (RPH).
"Kalau di RPH fasilitasnya sudah lengkap, tempatnya nyaman airnya bersih, ada tempat pembuangannya kotoran juga. Hanya menyediakan tempat itu, restribusinya Rp50 ribu. Nanti biaya potong, neteli sendiri. Bawah dari rumah lebih bagus," ungkapnya.