Pandemi PMK Belum Reda, Harga Sapi di Probolinggo Turun
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo belum juga menurun. Hal ini membuat harga sapi potong di pasar-pasar hewan menurun.
Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliato mengatakan, hewan ternak yang terjankit PMK pada akhir Agustus 2022 ini mencapai 13.779 ekor.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan Juli 2022 lalu yakni, 13.489 ekor. Artinya, dalam sebulan terakhir terdapat 290 kasus baru PMK di Kabupaten Probolinggo.
Sementara itu, Dasuk, 30 tahun, pedagang sapi di Pasar Hewan Besuk, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, mengatakan, maraknya PMK membuat pasar hewan sepi.
"Ya kalau dibanding dengan awal PMK, sekarang sudah lumayan ramai tapi ini masih tidak seramai sebelum PMK," katanya.
Dikatakan harga sapi juga sampai sekarang masih rendah. "Sapi betina dewasa (babon) harga normalnya sekitar Rp22 juta, sekarang hanya laku Rp18,5 juta," katanya.
Sedangkan sapi potong betina ukuran sedang sekarang dihargai Rp14,5 juta. "Kalau harga normal sebelum PMK biasanya Rp16,5 juta lebih," kata Dasuk.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Besuk, Agus Shalehuddin mengatakan, kondisi pasar hewan saat ini mulai ramai. Namun tidak seramai sebelum PMK merebak.
"Tapi kalau dibandingkan dengan awal PMK yang banyak sapi peternak mati itu, ini sudah lumayan ramai," ujarnya.