Pandemi, Kontes Kambing Rp1 Miliar Gagal di Blitar
Para peternak kambing antusias mengikuti kontes kambing etawa hasil persilangan. Acara bertajuk Crosboer JawaTimur Bangkit ini diselenggarakan oleh Indonesia Goat Breeders bekerja sama dengan Perserikatan BUMDes Indonesia Kabupaten Blitar. Acara ini digelar setiap Kliwon (hitungan hari jawa), atau bertepatan pada hari Minggu, 4 April 2021.
Peternak kontes dari berbagai daerah berdatangan. Mereka membawa kambing andalanya masing-masing. Bahkan ternak kambing yang dibawa tersebut harganya sangat fantastis. Ngopibareng.id bertemu dengan salah satu peternak bernama Haji Anis. Ia begitu membanggakan kambingnya yang bernama Mister Bejo. Bayangkan saja, harga Mister Bejo Rp5 juta. Sedangkan biaya perawatannya bisa mencapai Rp1 miliar. Wow!
Sialnya, Mister Bejo gagal tampil di kontes. Acara yang digelar di pasar hewan Srengat itu dibubarkan oleh Muspika setempat. Sebab, kontes kambing bertema Crosboer Jatim Bangkit ini tidak mendapatkan izin dari pemkab setempat dan Satgas Covid-19.
Kapolres Kota Blitar AKBP Dr. Yudhi Hery Setiawan pun menegaskan kontes tidak memiliki izin dari Satgas Covid-19.
Pembatalan event nasional yang diikuti oleh para peternak dari berbagai daerah di luar Blitar, yakni Lumajang, Jawa Tengah, Lampung, Jawa Barat, dan lainnya jelas memicu kekecewaan para calon peserta. Pantauan Ngopibareng.id, parkir mobil pribadi maupun kendaraan pengangkut hewan ternak full. Ada ratusan ekor kambing yang tercatat dalam calon peserta kontes.
Haji Anis dari peternakan Alviano Farm, Mojokerto pun kembali memasukkan Mister Bejo ke kandangnya. Kambingnya yang viral di YouTube itu gagal kontes. Haji Anis yang sempat kecewa akhirnya bisa menyadari jika alasannya kerumunan peserta bisa menimbulkan klaster Covid-19.
Selain itu, Haji Anis mengaku mendapat penawaran Rp1 miliar untuk Mister Bejo. "Salah satu panitia ada yang mau beli," ungkapnya.
Haji Anis tidak mau menyalahkan panitia yang sudah berusaha membangkitkan perekonomian masyarakat melalui Jatim Bangkit. "Saya lebih baik tidak jadi dilaksanakan acara Crosboer Jatim Bangkit ini daripada nantinya menjadi masalah bagi panitia. Dan saya menyadari dan tidak ada rasa kekecewaan," tegas dia.
Salah satu peserta kontes, sebut saja Herman justru berempati kepada panitia yang gagal membangkitkan perekonomian masyarakat. "Antusias peserta memang melebihi kapasitas. Selama pandemi memang tidak pernah ada kontes kayak gini," ungkap dia.
Belajar dari pembatalan kontes ini, Herman dkk berharap panitia melakukan bimbingan ke Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, termasuk kepada Bupati Mak Rini Syarifah.
"Supaya penyelenggaraan kontes berikutnya tidak dibubarkan lagi, para peternak juga bisa meningkatkan kesejahteraannya," sahut calon peserta kontes bernama Yudi.
Para peternak kambing itu mengamini jika selama pandemi Covid-19, kegiatan ekonomi yang bisa bertahan hanya berternak.
Ketua PBI Kabupaten Blitar, Muhamad Iskandar setuju dengan usulan para peternak agar ada bimbingan kepada panitia maupun para peternak. "Mereka sudah berkumpul mungkin ada kekecewaan karena batal kontes. Butuh komunikasi agar kejadian serupa tidak terulang," tegas dia.
Advertisement