Pandemi Covid-19, Emak-emak Serbu Kantor Pegadaian
Pegadaian menjadi jujugan bagi warga dari kota maupun Kabupaten Kediri, Jawa Timur, untuk mencari pinjaman uang. Selama pandemi Covid -19, jumlah nasabah yang datang ke kantor cabang Pegadaian Kediri di Jalan Patimura mengalami peningkatan hingga 20 persen.
"Masyarakat masih percaya kepada kami. Mereka langsung datang ke Pegadaian membawa barang bernilai ekonomis. Masa pandemi tidak berkurang justru nasabah semakin bertambah, sebelum pandemi jumlah nasabah 60 ribu, termasuk wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Kini, ada kenaikan 20 persen kurang lebih 70 sampai 80 ribu nasabah," terang Elya Agus Rahmawati selaku Kepala Pemasaran Cabang PT Pegadaian Kediri kepada Ngopibareng.id.
Barang bernilai ekonomis yang banyak digadaikan adalah perhiasan, laptop, handphone. "Ada juga barang berharga senilai ratusan juta," sambung Elya.
Para nasabah Pegadaian untuk keperluan meminjam uang memiliki latar belakang profesi beragam, mulai dari petani, Aparatur Sipil Negara (ASN), pedagang hingga pengusaha. "Dari puluhan ribu nasabah yang paling dominan adalah ibu rumah tangga," terang Elya.
Syarat untuk meminjam uang di Pegadaian sangat mudah, cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku serta barang yang akan dijaminkan. Setelah itu, nasabah hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit untuk diproses.
"Itu salah satu kemudahan yang kita tawarkan," promosi Elya.
Tujuan kepentingan mereka meminjam uang di Pegadaian sangat beragam, mulai keperluan untuk usaha, biaya pendidikan dan lain sebagainya. "Faktor ekonomi dan biaya pendidikan yang jadi alasan kedatangan nasabah. Biasanya peningkatan jumlah nasabah terjadi pada saat momentum Lebaran dan Tahun Ajaran Baru," paparnya.
Jika diakumulasi kunjungan jumlah nasbah yang datang per hari bisa mencapai 30-100 orang. Dari sekian banyak nasbah yang menjaminkan barang berharga miliknya ke Pegadaian, jika diprasentasekan hanya 1 persen nasabah yang tidak menebus atau mengambil kembali barangnya.
Pegadaian bukan hanya sekedar melayani nasbah dalam pinjaman uang, tetapi juga menyangkut transaksi perpanjangan kredit atau take over. "Kebanyakan mereka yang datang ke sini ibu-ibu, beliau kan yang mengelolah ekonomi keluarga," tutup Elya.
Advertisement