Pandemi, Dunia Merayakan Tahun Baru Paling Sunyi
Pembatasan selama peringatan tahun baru berlangsung di seluruh dunia, mengikuti peningkatan kasus Covid-19. Kembang api dan berbagai kerumunan dilarang dari Australia hingga New York.
Di Prancis, pemerintah menerapkan jam malam sejak pukul 20:00, dan setengah dari transportasi metro berhenti beroperasi sejak sore.
Prancis telah menerapkan lockdown kali kedua, di mana restauran, bar, dan tempat pertunjukan budaya, diminta untuk tutup selama tahun baru.
Sementara di Inggris, di mana Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang, Perdana Menteri Boris Johnson menekankan agar warganya patuh pada aturan.
"Artinya tak boleh ada pertemuan dengan teman atau kerabat di dalam ruangan, kecuali mereka bagian dari keluarga di satu rumah," katanya, pada Rabu.
Di Irlandia, pemerintahnya menerapkan level tertinggi dari pembatasan, sejak Kamis. Pemerintahnya melarang berbagai bentuk kunjungan rumah, menutup semua toko yang menjual kebutuhan non primer, dan membatasi bepergian maksimal 5 kilometer.
Di Jerman telah menerapkan lockdown hingga 10 Januari. Pemerintahnya melarang penjualan petasan dan membatasi jumlah orang dalam satu kerumunan.
Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan jika negaranya akan mengalami "perayaan Tahun Baru yang paling hening" di sepanjang hidupnya.
Sementara di Belanda, lockdown diterapkan hingga 19 Januari. Hitung mundur tahun baru akan disiarkan langsung dari Lapangan Sepak Bola Amsterdam yang kini ditutup untuk umum.
Di Turki, Tahun Baru akan menjadi penanda dimulainya lokdown selama empat hari.
Sedangkan di Amerika Serikat, pemerintah melarang adanya perataan di seluruh negara bagian. Di New York Times Square, bola yang menyala akan tetap dijatuhkan selama hitungan mundur menjelang Tahun Baru dimulai. Tetapi, area tersebut kini tidak dibuka untuk umum. (Bbc)