Pandemi, UB Kantongi Predikat Kampus Pengaju Paten Terbanyak
Meski pandemi Covid-19, kegiatan keilmuan di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, terus berjalan. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada UB.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemendikbud RI atas capaian UB sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan pengajuan paten terbanyak selama pandemi Covid-19.
Tercatat selama masa pandemi Covid-19 UB, melakukan pengajuan sebanyak 132 paten, lalu disusul Institut Teknologi Bandung (ITB) sebanyak 61 paten dan Universitas Negeri Malang (UM) dengan pengajuan sebanyak 52 paten.
Ketua Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) UB, Elok Zubaidah mengatakan meskipun di masa pandemi Covid-19 pihaknya terus mendorong inventor agar hasil produknya bisa mendapatkan paten.
"Masa pandemi merupakan tantangan tersendiri bagi sentra HKI. Karena semua program yang sudah tersusun diantaranya sosialisasi, pelatihan drafting paten tidak bisa dilaksanakan secara langsung, sehingga diperlukan strategi secara daring," ujarnya pada Sabtu 7 November 2020.
Selain mendorong para inventor, Elok menuturkan pihaknya juga aktif melakukan pendataan produk dari inventor yang sekiranya layak diajukan untuk mendapatkan hak paten.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Inkubator Inovasi dan Wirausaha UB, Setyono Yudo menerangkan di masa pandemi Covid-19 ini, ia menilai banyak perguruan tinggi yang jumlah pengajuan patennya menurun.
"Di masa pandemi banyak perguruan tinggi yang patennya menurun namun UB justru produktif pendaftaran patennya," tuturnya.
Yudo juga berharap dengan prestasi yang diraih kali ini bisa mendorong produktivitas temuan-temuan yang bisa dilegalisir.