Pandemi Covid, Bank Mandiri Malang Tutup Setengah Kantor Cabang
Bank Mandiri Malang menutup setengah kantor cabang. Hal ini menyusul adanya kebijakan dari Bank Mandiri pusat yang menginstruksikan penutupan kantor cabang sebanyak 50 persen dari jumlah total, bagi yang berada di zona merah.
Kota Malang sendiri masuk dalam kategori zona merah dengan jumlah total pasien Covid-19 sebanyak 917 orang. Area Head Bank Mandiri Malang, Pitra Dwi Yuniyanto, mengatakan, dari total 18 kantor cabang di Kota Malang, sebanyak 9 kantor cabang saja yang masih buka, sisanya ditutup sementara.
"Aturan ini berlaku nasional untuk Bank Mandiri. Semua zona merah maksimal 50 persen kantor cabang yang diijinkan buka," ujarnya, pada Rabu 12 Agustus 2020.
Pitra menjelaskan penutupan sementara ini mulai dilakukan pihaknya sejak 9 April 2020, lalu. Untuk kantor cabang yang masih dibuka, terang Pitra, merupakan kantor yang memiliki fasilitas memadai, seperti, lahan parkir dan banking hall yang luas sehingga penerapan protokol Covid-19 bisa dilaksanakan maksimal.
"Penutupan (kantor cabang) ini sifatnya sementara. Tidak permanen. Kalau kondisinya mulai recovery (Covid-19 di Kota Malang) pasti kami buka lagi," tuturnya.
Pitra menerangkan bahwa para karyawan Bank Mandiri juga sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan. jika ada karyawannya yang kurang sehat, karyawan tersebut dipersilakan bekerja dari rumah.
"Tidak perlu khawatir. Kami tekankan kejujuran. Kalau sakit bilang aja, tidak usah masuk ke kantor. Kami punya tim back up (karyawan) yang banyak. Ini upaya kami memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Selain itu, Pitra menjelaskan pihaknya juga selalu memberikan vitamin secara rutin kepada karyawannya, agar imunitas tetap terjaga dengan baik.
Bank Mandiri juga selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 kepada karyawan dan pengunjung, seperti wajib memakai masker, cek suhu tubuh, cuci tangan, menjaga jarak, memakai hand sanitizer, hingga petugas diberikan fasilitas khusus seperti akrilik pembatas di customer service dan teller, serta menggunakan sarung tangan.
"Kami juga mendorong nasabah menggunakan uang non tunai (cashless). Enak kan, lebih sehat dan bersih," tutup Pitra.