Peluang Sekolah Perhotelan di Surabaya saat Pandemi Covid-19
Industri perhotelan ikut terdampak pandemi Covid-19. Beberapa hotel di sejumlah daerah pun memilih untuk merumahkan sebagian karyawannya. Meski demikian, kondisi tersebut tak membuat Institut Amithya Surabaya kehilangan harapan.
Amithya Institute menyediakan pendidikan perhotelan terbaik untuk memastikan talenta muda perhotelan siap untuk membuat peran penting dalam industri perhotelan. Memasuki usia satu tahun di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar tetap digelar secara tatap muka. Tetapi waktunya dibatasi hanya satu hari saja untuk praktik dengan protokol kesehatan ketat.
“Pada dasarnya, program pembelajaran Institut Amithya adalah 70 persen praktik dan 30 persen teori. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menguji keahlian para siswa sebelum terjun langsung di dunia kerja sesungguhnya dan kebetulan bersamaan dengan hari jadi sekolah,” terang Direktur Operasional, Ricky Abdillah, Selasa, 9 Maret 2021.
Dari pantauan Ngopibareng.id, kegiatan hari ini adalah kreasi membungkus nasi. Para siswa didampingi oleh para pengajar adu kreasi dalam menghidangkan menu makanan yang dibungkus rapi layaknya standarisasi hotel. Bukan satu bungkus tapi ada tuntutan 1.000 bungkus nasi yang harus dikerjakan siswa.
Nasi bungkus hasil kreasi ini akan dihidangkan untuk para tamu undangan, awak media, dan sisanya dibagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk kegiatan sosial. “Pada praktik ini, poin yang akan kami nilai adalah ketangkasan, kebersihan, manajemen waktu, kedisiplinan, dan kerjasama tim. Dalam hal ini, tujuan kami tak hanya mengasah hard skill para siswa, tetapi juga soft skill secara tim," kata Ricky.
Menurutnya, dalam semua pekerjaan, kita tidak akan bekerja sendiri, jadi kerjasama tim harus terus ditingkatkan para siswa. Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini, para siswa dibekali ilmu ekstra bagaimana mengkondisikan hotel dengan lebih higienis untuk para tamu dan tim hotel sendiri.
Hal ini dimulai dari penggunaan masker, pembersihan kamar yang menggunakan bahan kimia khusus, pengecekan suhu para tamu, himbauan cuci tangan sebelum memasuki hotel, hingga bagaimana menghidangkan makanan kepada tamu dengan prokes yang baik dan benar.
"Seluruh rangkaian tersebut juga akan diujikan hari ini," sambung Ricky.
Di sisi lain, Rucita Permatasari, Direktur Yayasan Amithya International menjelaskan, Institut Amihtya memiliki program pembelajaran dengan hotel sistem satu-satunya di Indonesia. Apalagi dengan adanya aplikasi Instan Aja.
“Kami optimis bahwa industri pariwisata dan perhotelan akan membaik dan melaju pesat ke depannya. Untuk itu, melalui Institut Amithya, kami berniat mencetak tenaga kerja yang dapat bersaing secara global dengan keterampilan individu yang kuat,” ujarnya.
Advertisement