Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Ini Penjelasan WHO
Pandemi Covid-19 segera berakhir. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, optimis krisis kesehatan yang terjadi sejak akhir 2019 dan telah menewaskan lebih dari enam juta orang di seluruh dunia itu segera berakhir.
“Kami belum sampai di sana. Tetapi, akhirnya sudah ada di depan mata,” ungkap Tedros sebagaimana dilansir Reuters, Kamis 15 September 2022.
Penilaian optimis ini menjadi yang pertama sejak badan kesehatan PBB tersebut mengumumkan status darurat kesehatan global pada Januari 2020. Tiga bulan setelah penetapan status darurat kesehatan global, WHO lantas menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Demikian dikutip Reuters.menganggap bahwa
Sebagai informasi, pertama kali, Covid-19 muncul di Cina pada akhir 2019. Virus tersebut menginfeksi lebih dari 606 juta orang di seluruh dunia serta menewaskan hampir 6,5 juta orang. Selain membanjiri sistem perawatan kesehatan, virus ini juga mengguncang ekonomi global.
Membendung Angka Kematian
WHO menganggap peluncuran vaksin dan sejumlah terapi berhasil membendung angka kematian dan mengurangi beban rawat inap. Varian Omicron yang muncul akhir tahun lalu tidak terlalu menyebabkan gejala atau penyakit yang parah. WHO juga mencatat jumlah ematian akibat Covid-19 yang terkonfirmasi pekan lalu menjadi yang terendah sejak Maret 2020.
Tingkatkan Kewaspadaan
Meski demikian, Tedros tetap meminta negara-negara untuk menjaga kewaspadaan dan menyamakan situasi pandemi seperti halnya perlombaan lari maraton.
“Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita bisa melewati batas dan menuai hasil kerja keras,” sambung Tedros.
Tedros menambahkan negara-negara perlu mencermati kembali kebijakan dan terus memperkuat sistem kesehatannya dalam menghadapi Covid-119 di masa depan. Ia juga mendorong negara-negara untuk memberikan vaksin kepada kelompok berisiko tinggi dan terus melakukan pengujian virus. Karenanya, WHO mendorong negara-negara untuk menjaga pasokan peralatan medis serta petugas kesehatan yang memadai.
“Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan. (Gelombang ini) berpotensi terjadi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh sub varian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang benar-benar berbeda,” ungkap Van Kerkhove.
Dengan lebih dari 1 juta kematian akibat Covid-19 pada tahun 2022 saja, pandemi Covid-19 akan tetap berada dalam situasi darurat global atau pun di sebagian besar negara.
“Gelombang Covid-19 di musim panas, oleh Omicron BA.4 dan BA.5 menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir karena virus terus beredar di Eropa dan sekitarnya,” tutur Van Kerkhove.
Advertisement