Pandemi Covid-19, Pilpres Barcelona Diundur 7 Maret
Pemilihan Presiden (Pilpres) Barcelona dipastikan mundur hingga 7 Maret 2021. Lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Spanyol menjadi penyebabnya. Diberitakan Marca, keputusan ini diambil setelah Barcelona berkonsultasi dengan PROCICAT, badan perlindungan sipil di wilayah Catalunya.
Presiden ad interim Barcelona Carles Tusquets kemudian mengadakan rapat bersama tiga kandidat presiden lainnya, yakni Joan Laporta, Victor Font, dan Toni Freixa, pada Jumat 15 Januari lalu. Hasilnya, Pilpres tidak bisa digelar pada 24 Januari mendatang.
Terkait penundaan tersebut, sempat muncul pro dan kontra di antara dua kandidat presiden Barcelona, Victor Font dan Joan Laporta. Victor Font merupakan kandidat yang pro dengan keputusan tersebut. Sementara itu, Joan Laporta menginginkan agar Pilpres tetap berjalan sesuai tanggal yang sudah dijadwalkan.
Meski demikian, akhirnya disepakati pemilu akan diundur hingga enam pekan, menjadi tanggal 7 Maret 2021. Tanggal tersebut bisa saja berubah lagi jika kondisi pandemi Covid-19 di Spanyol tak kunjung membaik.
"Saya puas dengan pertemuan itu. Yang saya pertahankan, yakni pemilu dengan partisipasi maksimum, akan dijamin," kata salah satu kandidat, Victor Font.
"Prioritas kami saat ini dua, yakni bagaimana memperluas tempat pemungutan suara dan juga voting lewat email. Kami harus meyakinkan para suporter Barcelona, bahwa semua keputusan yang diambil pengurus akan dikerjakan dengan persetujuan bersama," jelasnya.
Mundurnya Pilpres Barcelona ini berdampak juga pada rencana pelatih Ronald Koeman belanja pemain pada musim dingin 2021. Presiden ad interim tidak memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan strategis termasuk belanja pemain.
Padahal, Barcelona sangat ingin memulangkan bek muda Eric Garcia dari Manchester City dan mendatangkan Memphis Depay dari klub Ligue 1 Prancis, Lyon. Dengan keputusan terbaru ini, maka Eric Garcia terpaksa harus bertahan di City hingga kontraknya habis pada musim panas nanti dan Depat kembali gagal mendarat di Camp Nou.
Kasus Covid-19 memang meningkat tajam di Spanyol sejak awal tahun ini. Diberitakan NY Times, hingga Sabtu 16 Januari 2021 dini hari WIB, ada lonjakan di atas 35.000 kasus baru per hari di Spanyol. Khusus di daerah otonomi Catalunya, setidaknya ada 5.500 kasus baru per hari.