Nyaris Amblas, Kunjungan Wisatawan di Kota Malang Turun Separuh
Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh wilayah di Indonesia sejak awal 2020 lalu, melumpuhkan berbagai segi kehidupan tak terkecuali sektor pariwisata. Kota Malang adalah salah satu daerah yang mengalami dampak dari Covid-19. Tercatat selama periode 2020, jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang menurun 66 persen.
“Jumlah wisatawan turun sampai 66 persen pada 2020 sebagai dampak pandemi dan berbagai kebijakan yang diambil,” ujar Walikota Malang, Sutiaji dalam kunjungan kerja Kemenko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan di Kota Batu pada Senin 26 April 2021.
Padahal pada periode 2018, tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Malang sebanyak 4 juta lebih, periode 2019 sebanyak 5 juta lebih dan pada periode 2020 menurun drastis menjadi sekitar 6 ratusan pengunjung. “Okupansi hotel dan jasa penunjang pariwisata juga turun drastis,” katanya.
Sutiaji mengatakan, di sektor pariwisata selama ini Kota Malang mengandalkan wisata heritage dengan jejeran bangunan-bangunan tua serta kampung-kampung tematik. “Ada 32 bangunan yang sudah kami tetapkan sebagai cagar budaya dan memiliki potensi wisata yang besar. Serta ada 12 kampung tematik yang aktif menggelar berbagai event,” ujarnya.
Sementara untuk sarana penunjang pariwisata seperti penginapan kata Sutiaji hingga saat ini tercatat ada sebanyak 35 hotel berbintang, 61 hotel non-bintang dan 121 guest house.
Maka dari itu kata Sutiaji, untuk bisa memulihkan sektor pariwisata di Kota Malang diperlukan kolaborasi antar kepala daerah di Malang Raya yaitu Kota Batu dan Kabupaten Malang. “Diperlukan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata Malang Raya,” katanya.
Beberapa infrastruktur yang dimaksud oleh Sutiaji yaitu adanya transportasi massal yang menghubungkan wilayah Malang Raya seperti Light Rail Transit (LRT), pembangunan Bandara Internasional Abdulrachman Saleh dan Rest Area Tematik Malang Raya. “Sinergi makin relevan di tengah pandemi yang berdampak sangat besar pada sektor pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan sangt mendukung upaya sinergitas antar tiga kepala daerah di Malang Raya dalam rangka penguatan sektor pariwisata.
“Malang Raya nanti perlu sangat terpadu, misalnya LRT di Kota Malang. Belajar dari Jakarta kami sudah tahu titik-titiknya jadi tidak perlu (mendatangkan) dari luar. Saya pikir pengalaman LRT di Jakarta bisa kami buat itu dari Madiun, jadi itu anak-anak bangsa yang mengembangkan,” katanya.