Pandemi Corona, Pasutri Diamuk Warga karena Dituduh Dukun Santet
Pasangan suami istri LT, 65 tahun, dan WN, 55 tahun, terpaksa melarikan diri karena rumahnya diamuk warga. Rumah yang terbuat dari kayu dengan atap seng pun hancur berantakan. Mobil Carry yang terparkir di depan rumah pun jadi sasaran amukan warga. Kaca bagian depan mobil lawas itu pecah berantakan.
Kursi tamu dan beberapa kain serta baju milik pasutri LT dan WN pun berhamburan di lantai tanah terasnya. Semua ini akibat tuduhan dukun santet yang berujung perusakan rumah pasutri di Desa Sumberrejo Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.
"Jadi, waktu kejadian perusakan pasutri itu baru dua hari datang dan menempati rumahnya. Jadi tuduhan itu sudah lama, upaya penyelesaian juga sempat dilakukan melibatkan tokoh setempat," kata Kapolres Situbondo AKBP Sugandi, Kamis 30 April 2020.
Tuduhan dukun santet itu muncul setelah ada salah seorang warga setempat meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tuduhan itu mengarah kepada LT yang saat itu memang buka praktik perdukunan di rumahnya. Sejumlah tokoh masyarakat desa pun berusaha turun tangan.
Namun, upaya ini rupanya tetap tidak membuahkan hasil. Terbukti sejak beberapa waktu lalu, LT dan istrinya terpaksa harus keluar dari rumah yang sudah lama ditempatinya. Keduanya mengungsi ke rumah menantunya di Pulau Sapudi, Madura. Mereka baru kembali setelah masalah berhasil dicairkan.
Beberapa hari kemudian keduanya kembali merasakan tekanan, hingga harus meninggalkan rumahnya lagi. Saat itu, pasutri ini memilih tinggal di rumah kontrakan di sebuah kawasan perumahan. Namun baru tiga hari menempati rumah kontrakan, LT dan istrinya kembali didatangi oleh perangkat desa setempat dan memintanya untuk pindah.
"Kami mengontrak rumah itu Rp 5 juta setahun. Tapi baru 3 hari menempati sudah diminta pindah lagi," tutur WN kepada wartawan.
Begitu keluar dari rumah kontrakan, WN menambahkan, ia tak tahu lagi kemana harus pulang. Selama dua hari ia bersama suaminya pun tinggal dan tidur di dalam mobil miliknya. Sebelum akhirnya beberapa hari lalu ia memutuskan pulang. Namun beberapa hari berselang berujung terjadinya perusakan.
"Mobil Carry itu dibelikan orang. Tapi sekarang sudah tidak ada (rusak). Suami saya memang bertani. Tapi kalau ada tamu, ya dilaksanakan. Biasa ngobati orang," tutur WN sambil terisak.
Tuduhan dukun santet ini tengah didalami polisi. Hasilnya, ada sejumlah nama yang sudah dikantongi pihak kepolisian.